WahanaNews.co |
Setiap orang yang hendak mengendarai sepeda motor di Indonesia harus memiliki
Surat Izin Mengemudi atau SIM C.
Ini berlaku untuk semua jenis kendaraan
bermotor roda dua.
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
Namun, hal itu akan segera berubah.
Berdasarkan Peraturan Kepolisian Nomor 5 Tahun
2021, penggolongan SIM C akan terbagi menjadi tiga, disesuaikan dengan jenis
motor yang digunakan.
SIM C biasa berlaku untuk motor yang memiliki
kapasitas mesin sampai dengan 250 cc, sementara SIM C1 wajib dimiliki oleh
pengendara kuda besi berkapasitas mesin 251 cc hingga 500 cc.
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
Terakhir, ada SIM C2, yang dipakai untuk
kendaraan bermotor roda dua di atas 501 cc.
Dari penelusuran di Perpol tersebut, Selasa (1/6/2021),
diketahui bahwa SIM C1 dan C2 tidak hanya diperuntukkan bagi pemilik motor gede
atau moge saja.
Dalam Pasal 3 ayat (2), disebutkan bahwa dua
kategori SIM baru itu juga wajib dimiliki oleh mereka yang hendak mengendarai
motor listrik.
Berikut bunyi peraturannya:
SIM CI, berlaku untuk mengemudikan Ranmor
jenis Sepeda Motor dengan kapasitas silinder mesin di atas 250 cc (dua ratus
lima puluh centimeter cubic) sampai dengan 500 cc (lima ratus centimeter cubic)
atau Ranmor sejenis yang menggunakan daya listrik
SIM CII, berlaku untuk mengemudikan Ranmor
jenis Sepeda Motor dengan kapasitas silinder mesin di atas 500 cc (lima ratus
centimeter cubic) atau Ranmor sejenis yang menggunakan daya listrik
Sebagai informasi, meski peraturannya sudah
diterbitkan, namun penerapannya belum akan dilakukan dalam waktu dekat.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Sub Direktorat
SIM, Direktorat Registrasi dan Identifikasi Korps Lalu Lintas Polri, Komisaris
Besar Jati.
"Implementasi SIM C, C1 dan C2 menunggu alat
uji kami. Alatnya disesuaikan dengan kapasitas mesin kendaraan. Anggarannya
belum ada, masih harus diajukan dulu," ujarnya kepada wartawan. [qnt]