WahanaNews.co, Jakarta - Perbaikan lapangan olahraga basket Jl. Bayu Raya, depan kantor Rw 18, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Kota Administrasi Jakarta Timur (Jaktim) dengan nilai pagu Rp 199 juta diduga tidak sesuai spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak.
Sebab, pekerjaan mengetrik lapangan eksisting dengan volume 176,22 m2 sebagaimana dalam Bill Of Quantity (BOQ) diduga kuat tidak dilaksanakan.
Berdasarkan poto pelaksanaan yang diterima dari masyarakat memperlihatkan bahwa pihak kontraktor pelaksana tidak terlebih dahulu mengetrik lapangan eksisiting sebelum meletakkan besi weremesh M6 di atasnya.
Baca Juga:
Anggaran Pembangunan Rehab Kantor UP-PKB Pulogadung Dipertanyakan
Menanggapi hal tersebut, Kabid Riset dan Data Perkumpulan Radar Pembangunan Indonesia, Jaustan S mendesak Inspektorat Pembantu Kota (Irbanko), Kota Adm Jakarta Timur menginstruksikan Kepala Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Adm Jakarta Timur, Suyoto agar memerintahkan kontraktor pelaksana memperbaiki secara keseluruhan pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi teknis.
Lebihlanjut Jaustan mengatakan bahwa, spesifikasi teknis adalah suatu uraian atau ketentuan-ketentuan yang disusun secara lengkap dan jelas mengenai suatu barang, metode atau hasil akhir pekerjaan yang dapat dibangun atau dikembangkan oleh pihak lain sehingga dapat memenuhi keinginan semua pihak yang terkait.
Pembuat spesifikasi memaparkan seluruh keinginan pengguna jasa melalui bahasa tulisan sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan sesuatu yang spesifik. Spesifikasi adalah bagian dari dokumen proyek konstruksi yang menjelaskan persyaratan teknik pekerjaan.
Baca Juga:
Izin Bangunan 6 Lt di Pemukiman Warga Gondangdia Dipertanyakan
Tujuan spesifikasi yaitu untuk tercapainya produk akhir pekerjaan yang memenuhi keinginan dari pemilik pekerjaan (owner).
Keberhasilan kinerja tidak bisa dinilai dari tingginya serapan anggaran, namun penilaian keberhasilan kinerja harus diukur melalui sejauh mana efektifitas program-program bisa dijalankan dan berimplikasi langsung ke masyarakat
"Intinya adalah lebih kepada percepatan realisasi program, bukan hanya tingginya serapan anggaran, untuk apa serapan anggaran tinggi tapi program tidak berhasil".