Oleh : Pirma SimbolonWahanaNews.co | Sejak 9 Desember 2020 yang lalu, setelah hasil quick count di rilis, saya sempat berjanji dalam hati untuk tidak memberi komentar apapun seputar pilkada samosir atas pertimbangan dua hal yaitu (i) jagoan ku Rapberjuang sudah kalah, lemas; dan (ii) permainan sudah selesai. Bagaimana tidak, Jika saya menyampaikan ucapan selamat kepada pemenang (Vandiko-Martua), maka besar kemungkinan teman-temanku dan bahkan paslon yang saya dukung akan mengatakan saya sebagai "penghianat".Disisi lain, jika saya turut serta larut dalam suasana marah (rimas) dan ikut memburuk-burukkan sang the Champion, rasanya seperti tak menggunakan akal sehat (non usare il buon senso).Namun setelah bersemedi selama kurang lebih 11 hari dan mengikuti percakapan di group-group whatsapp dan facebook, rasanya kali ini saya pun memberanikan diri untuk muncul memberi sekedar pendapat yang saya tujukan kepada para pendukung dan para paslon (sahabat-sahabatku, mohon jangan marahi saya ya).PENDUKUNG PASLONAgak bingung aja melihat para pendukung paslon di samosir ini, tidak seperti di daerah lain. Percakapan di medsos masih sama seperti dengan percakapan sebelum pilkada (susah move on), padahal pilkada sudah selesai.Mestinya pemenang sudah bicara soal rencana eksekusi program skala prioritas dan mengidentifikasi janji-janji politik yang bisa dengan mudah dieksekusi untuk bisa diselebrasi (Quick Win), malah masih bicara soal kehebatan calon.Anda tau tidak, rakyat menunggu hasil kerja Vandiko bukan narasi kehebatannya. Emang anda kira rakyat mau mendengar narasi seperti itu ? Maaf, tidak. Rakyat menunggu bukti kerja dan janji kampanyenya pemenang. Ingat, sebentar lagi begitu vandiko dilantik (semoga) maka kritikan dan bahkan caci maki lah yang akan datang karena gak mungkinlah Vandiko bisa memenuhi semua janji kampanyenya. Biasalah, namanya juga janji kampanye politik.Salah satu janji kampanye yang hampir tidak mungkin dipenuhi (setidaknya berpotensi ngibul) adalah "dalam setahun semua jalan di samosir akan mulus semua". Masih ingat kan janji itu?. Anda tau tidak, berapa ratus kilometer bahkan mungkin ribuan kilometer jalan di samosir di 9 kecamatan dan 128 desa, yang belom sempat dibangun oleh Bupati Rapidin Simbolon karena keterbatasan anggaran? Apakah Vandiko setelah dilantik bisa merealisasikan itu dalam setahun? Ayo...jawab jujur dan pakai otak.Hampir bisa saya pastikan tidak mungkin. Dananya dari mana? APBD? Dari uang orang tuanya? Gak mungkin. Justru sebaliknya, jangan jangan pikirannya saat ini adalah "saat nya mengembalikan modal". Itu mah masuk akal dan lumrah.PENDUKUNG RAPBERJUANGPendukung Rapberjuang masih sibuk bicara keburukan lawan (Vandiko-Martua) padahal faktanya lawan sudah menang setidaknya untuk sementara. Kalau buruk, kok bisa menang? terlepas proses menuju kemenangan itu halal atau tidak seperti dugaan saat ini, itu soal lain.Yang jelas untuk sementara vandiko adalah the champion. Baca juga berita tentang saat LBP bertemu dengan Bupati terpilih sekawasan Danau Toba termasuk Vandiko Gultom. Apa maknanya itu? Lalu, masih relevankan memburuk-burukkan Vandiko?, gunakan akal sehatmu.Soal dugaan adanya politik uang, tim hukum Rapberjuang tinggal memaknai pernyataan Martua Sitanggang, sang Wakil Bupati "mana ada pilkada yang tidak pakai uang" partai pengusung sebanyak itu kan butuh uang yang banyak, rakyat butuh bantuan sembako saat pandemi covid19 dan menjelang natal, begitu kata Martua.Kalau pernyataan Pak Martua ini benar adanya, pertanyaannya apakah hanya Paslon Vantas yang melakukannya? Bagaimana dengan Marguna dan Rapberjuang? Hanya Paslon dan Tuhan yang tau. Jangan-jangan penggugat dan tergugat sama sama punya bukti melakukan hal yang sama, jika benar benar berakhir di MK.Pendukung pihak yang kalah mestinya sibuk mencari alat bukti kalau yakin ada politik uang secara TSM, bukan sibuk memburuk-burukkan pemenang dan membuat papan bunga. Habis energi mu sia sia.Emang anda pikir hakim mempertimbangkan celotehan mu di medsos dan papan bunga itu? Oh Tidak. Hakim hanya mempertimbangkan alat bukti yang diajukan di persidangan. Maaf, jangan marah ya, terlalu vulgar.Para pendukung Rapberjuang, kalau anda benar-benar cinta kepada Rapberjuang , BANTULAH DIA mencari alat bukti agar tuduhan politik uang secara TSM tersebut terbukti dipengadilan. Ingat tuduhannya berat loh TSM (Terstruktur, Sistimatis dan Masif), dan membuktikannya juga berat.Masih ingat kan tuduhan yang diajukan Tim Hukum Prabowo saat pilpres 2019. Kecurangan secara TSM. Sidang itu menjadi KULIAH UMUM bagi rakyat Indonesia, karena disiarkan secara langsung. Hasilnya kita semua sudah tau, TSM tidak terbukti meskipun pengacaranya orang-orang hebat sekelas Bambang Wijayanto dan para Profesor lainnya. Itu contoh susahnya membuktikan TSM.Dalam sejarah perkara pilkada di Indonesia (Pengadilan Mahkamah Konstitusi) belum pernah ada yang dinyatakan batal kemenangannya setelah terbukti TSM. Sebagian unsurnya terbukti mungkin ada.Apalagi dengan perbedaan peroleh suara yang sebanyak itu. Artinya susah membuktikan terpenuhinya unsur TSM itu. Tapi bukan berarti tidak bisa, BISA. Asal alat buktinya cukup dan menyakinkan. Maka carilah dan kumpulkan segera.Jadi kalau pihak yang kalah merasa pemenang melakukan politik uang secara TSM, gunakanlah waktumu yang sangat singkat ini untuk mengumpulkan alat bukti bukan berkoar-berkoar di medsos.Yang saya takutkan, anda hanya bisa berkoar koar di medsos tapi begitu diminta jadi saksi anda hilang bak ditelan bumi, dengan seribu satu macam alasan. Orang Batak itu terkenal dengan jiwa pemberani, tapi kalau sudah urusan hukum semua pada takut, apalagi jadi saksi, maaf.Para pendukung Vantas dan Rapberjuang move on lah dari caci maki. Jadilah pendukung yang rasional dan cerdas bukan membabi buta. Saat ini hasil pilkada samosir sudah berada diranah hukum, saat nya yang keberatan mengumpulkan alat bukti dan pemenang menyiapkan alat bukti bantahan yang mampu meyakinkan hakim.Paslon pemenang dan paslon yang belum beruntung. Rekonsiliasi bukanlah cara yang hina. Pemenang rendah hati dan merangkul yang kalah, yang kalah merenungkan hikmah dari sebuah kekalahan. Hasil sebuah pertandingan adalah MENANG atau KALAH.Siap menang dan siap kalah, perjalanan masih panjang, ladang perjuangan masih sangat luas. Seperti kata orang bijak "Jika kekalahan itu diperlukan untuk membuat kita menjadi lebih kuat, maka menerima kekalahan adalah hal yang bijak."Salam Persaudaraan, Semoga Samosir Makin Maju. (JP)