Dia awalnya tidak terlalu memikirkan kejadian itu sampai dia mulai cegukan tanpa henti.
Menurut laporan dari Science Alert, cegukan diyakini berasal dari otak dan melibatkan kontraksi yang tidak disengaja pada diafragma dan penutupan glotis, yang menyebabkan suara "hik" yang khas.
Baca Juga:
Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Terancam 12 Tahun Penjara
Dalam laporan majalah Smithsonian, serangan cegukan, yang dapat menyebabkan antara empat hingga 60 cegukan per menit, dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk konsumsi makanan atau minuman berlebihan, kegembiraan berlebihan, atau menelan udara saat mengunyah permen karet.
Cegukan umumnya berlangsung hanya beberapa menit dan dianggap sebagai gangguan yang lebih mengganggu daripada menjadi suatu kekhawatiran serius (meskipun bisa menjadi tanda adanya kondisi yang lebih serius).
Jika cegukan berlangsung lebih dari 48 jam, itu dianggap sebagai cegukan kronis. Pada tahun 2021, mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, dirawat di rumah sakit karena mengalami kondisi ini.
Baca Juga:
Mahasiswa Hilang Fokus Gegara ‘Rimming” dalam Mobil, Pengemudi Xpander Tabrak Pejalan Kaki
Namun, serangan cegukan yang berlangsung lebih dari sebulan dianggap sulit untuk disembuhkan dan merupakan jenis yang sangat langka, seperti yang dialami oleh Osborne, yang hanya terjadi pada 1 dari 100.000 orang.
Menurut laporan Smithsonian, penyebab cegukan jangka panjang dapat bervariasi mulai dari diabetes hingga kanker dan alkoholisme.
Meskipun belum jelas apa yang menjadi penyebab kondisi tersebut, dalam pemeriksaan setelah mengalami kecelakaan jatuh pada tahun 1922, dokter mengatakan bahwa "pembuluh darah seukuran jarum di otaknya rusak," seperti yang diingat oleh Osborne.