WahanaNews.co | Ahli
Psikologi Forensik Reza Indragiri buka suara soal aksi pengemudi Toyota
Fortuner bernomor polisi B 1673 SJV, yang mengacungkan pistol saat cekcok
dengan sejumlah pengguna jalan di Duren Sawit, Jakarta Timur pada Jumat (2/4)
dini hari.
Baca Juga:
Viral Mobil Berpelat Dinas TNI Tabrak Mobil Wartawan
Bedasarkan keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes
Yusri Yunus, pengemudi mobil itu berinisial MFA. Ia merupakan seorang
wiraswasta.
Reza mengaku tidak habis pikir dengan kelakuan MFA.
Menurutnya, tidak ada yang bisa dibanggakan dari peristiwa itu.
"Pengemudi yang tenteng-tenteng senjata di tempat umum
pasti disebut koboi jalanan, padahal apa hebatnya? Kampungan iya, bahaya iya,
egois iya dan semua sebutan jelek sebetulnya bisa dikenakan pada orang-orang
yang norak itu," kata Reza dalam keterangannya.
Baca Juga:
Sempat Hilang di Sipiso-Piso, Anak Pengunjung Wisata Ditemukan di Kolong Mobil
Reza menilai istilah koboi jalanan tidak pantas disematkan
kepada pengemudi itu. Sebab ia menilai masih banyak koboi yang baik seperti
John Wayne hingga Ranger.
"Jadi sebutan koboi semakin tidak layak untuk dikenakan
kepada orang-orang yang berperilaku seperti bandit itu," ucap Reza.
Pria yang biasa membantu kepolisian melakukan identifikasi
itu memberikan lima pemicu mengapa masih banyak orang seenaknya menodong
senjata di tempat umum.
"Pertama, boleh jadi siempunya punya perasaan rendah
diri, minder cemas, kesulitan bersosialisasi atau problem-problem psikis
lain," ucap Reza.
"Kedua, barang kali pemilik senjata haus dahaga
perasaan perkasa ia ingin tampak powerful, kemungkinan lain cenderung impulsif
dan punya pengendalian amarah buruk," tambah dia.
Sedangkan keempat, Reza menilai bisa jadi pemegang senjata
sedang di bawah pengaruh narkoba atau miras. Terkahir kelima, ia menduga bisa
jadi orang itu mempunyai ideologi sayap kanan.
"Kelima, siempunya main todong dengan cara kampungan
karena punya ideologi sayap kanan," tutur dia.
Reza menilai, jika benar pengemudi Fortuner itu mempunyai
ideologi sayap kanan, maka sudah selayaknya ia disebut sebagai teroris.
"Kalau sudah sampai ideologi, ini bisa jadi teroris,
jadi ayo kita cek per kasus individu faktor mana yang relevan kalau
dikaitkan," tutur dia.
Sebelumnya, MFA mengacungkan senjatanya usai menabrak
seorang pengendara motor di Jalan Kolonel Sugiono, Duren Sawit, Jakarta Timur,
dini hari tadi. Usai menabrak dia dihampiri oleh sejumlah warga dan ojol agar
berhenti dan tanggung jawab.
"Yang terjadi setelah itu yang bersangkutan dari dalam
mobil marah-marah dan keluarkan senjata api," kata Yusri.
Dalam video yang beredar, tampak MFA menolak turun dan
mengatakan,"Gue jalan aja,ya!" seraya menggenggam pistol.
Setelah mengeluarkan senjata itu, dia berlalu pergi.
Polisi melakukan pengejaran dan berhasil menangkap MFA di
sebuah parkiran mal daerah Jakarta Selatan. [dhn]