WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menara tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab, tampaknya akan segera mendapat pesaing baru yang jauh lebih megah.
Arab Saudi kini tengah menyiapkan proyek ambisius bernama Rise Tower di Riyadh, yang digadang-gadang akan menjulang setinggi 2.000 meter atau 2 kilometer, melampaui ketinggian Burj Khalifa yang saat ini berdiri di angka 828 meter.
Baca Juga:
Komisi VIII DPR RI Lanjutkan Pembahasan DIM RUU Haji dan Umrah 2025 Secara Tertutup
Firma arsitektur global HKS baru saja merilis rancangan desain Rise Tower yang mendapat sokongan dari Dana Investasi Publik Arab Saudi.
Rencana pembangunan ini sejatinya telah ada sejak tahun 2023, namun baru akan memulai tahap konstruksi pada tahun 2026, dengan perkiraan sebagian besar menara rampung sekitar tahun 2030.
Jika kelak selesai, Rise Tower akan berdiri setinggi 678 lantai dan berfungsi sebagai pusat hotel mewah, restoran prestisius, area perkantoran, serta dek observasi spektakuler.
Baca Juga:
Rencana Pembangunan Kampung Haji di Makkah, Danantara Bakal Kawal Penuh
Gedung raksasa ini juga akan menjadi pusat dari rencana besar “kota masa depan” Kutub Utara yang membentang di area seluas 306 kilometer persegi di Riyadh.
Selain menyalip Burj Khalifa, Rise Tower juga diproyeksikan melampaui Jeddah Tower yang tengah dibangun di Arab Saudi.
Jeddah Tower sendiri dirancang memiliki ketinggian 1.000 meter, namun progres pembangunannya kerap tersendat meski pada Senin (20/1/2025) Kingdom Holding Company mengumumkan proyek tersebut kembali dilanjutkan.
Pengecoran beton untuk Jeddah Tower sudah dimulai, di mana gedung itu direncanakan menampung hunian mewah, hotel Four Seasons, ruang komersial, dan dek observasi dengan panorama Laut Merah.
Hingga kini, sekitar 63 lantai dari total 157 lantai telah selesai dibangun, dengan target rampung pada tahun 2028.
Sementara itu, daftar 10 gedung tertinggi dunia per 2025 menurut data Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH) masih menempatkan Burj Khalifa di urutan pertama, disusul Merdeka 118 di Malaysia, Shanghai Tower di China, serta menara-menara raksasa lain di Asia, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.
[Redaktur: Elsya Trii Ahaddini]