WahanaNews.co | Pengembangan kemampuan berbahasa (literasi) di 5 tahun pertama kehidupan anak menjadi hal yang harus diperhatikan oleh para orangtua.
Kemampuan literasi atau bahasa anak itu tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan/atau menulis saja, melainkan kemampuan-kemampuan yang lainnya, seperti kemampuan memahami informasi, kemampuan menyampaikan apa yang dirasakannya dengan baik, hingga kemampuan memahami orang lain.
Baca Juga:
Pemko Sibolga Sosialisasikan Penyusunan Prodeskel: Meningkatkan Pengetahuan dan Kemampuan Aparatur Kelurahan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengatakan, literasi pada anak usia dini amat penting karena:
- membantu anak dalam memahami orang lain dan lingkungan sekitarnya
- meningkatkan kreativitas dan kemampuan anak untuk berpikir logis
Baca Juga:
Ingin Jadi Orang Jenius? Lakukan 6 Tips Berikut
- meningkatkan kecerdasan anak dalam bidang akademik, emosional, dan spiritual
- melatih kemampuan dasar anak yang dibutuhkan pada jenjang pendidikan selanjutnya (membaca, menulis, dan berhitung)
- menumbuhkan minat anak terhadap keaksaraan
Pendidik Rumah Main Cikal Serpong, Dewi Parisma menyebutkan bahwa di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pengembangan kemampuan literasi anak menjadi fondasi untuk optimalisasi kemampuan menerima, mengolah, dan menyikapi informasi dalam kesehariannya.
Dewi menjelaskan dalam jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) guru berperan penting dalam memberikan pembelajaran literasi bagi anak-anak usia dimulai dari momen pertemuan guru-anak di pagi hari saat dimulainya sesi bermain dan belajar bersama.
"Literasi untuk anak usia dini sudah dimulai sejak pagi hari ketika ia bertemu anak di sekolah. Memberikan salam dan menanyakan kabar merupakan salah satu bentuk literasi yang terjadi, di mana anak merespon apa yang yang guru ucapkan,” ucapnya, dilansir dari Kompas, Kamis (23/2/23).
Menurut Dewi, mengasah literasi anak sejak usia dini dapat dilakukan dengan mengasah 4 kemampuan yaitu:
1. Mengasah kemampuan anak-anak mengungkapkan perasaan.
2. Mengasah dorongan diri anak untuk ungkapkan keinginan secara verbal atau non-verbal.
3. Mengasah kemampuan anak menerima, mengolah dan menyikapi setiap informasi yang diterimanya.
4. Mengasah kemampuan berpikir kritis dan logis dalam hadapi situasi.
Sebagai pendidik anak-anak di jenjang usia dini, Dewi menyebutkan bahwa hal terpenting untuk meningkatkan kemampuan literasi anak usia dini ialah menjaga komitmen dalam rangka mengoptimalkan pengembangan literasi di jenjang PAUD.
“Hal yang paling penting dalam pembelajaran literasi pada anak usia dini adalah komitmen. Hal ini juga harus dikomunikasikan kepada orangtua sebagai ide kegiatan setara yang dapat dilakukan di rumah,” ucapnya. [ast]