Temuan ini telah memberikan informasi lebih lanjut tentang
proses regenerasi pada hewan dengan tulang punggung yang disebut amniota.
"Nenek moyang aligator, dinosaurus, dan burung terpisah sekitar 250 juta tahun
yang lalu," kata Kenro Kusumi, rekan penulis senior sekaligus profesor dan
direktur Sekolah Ilmu Kehidupan ASU dan dekan di Kolese Seni dan Sains Liberal.
"Penemuan kami bahwa aligator telah mempertahankan
kemampuan menumbuhkan kembali ekor yang kompleks sementara burung telah
kehilangan kemampuan tersebut menimbulkan pertanyaan kapan burung berevolusi
dan kehilangan kemampuannya. Adakah fosil dinosaurus di luar sana, yang garis
keturunannya mengarah ke burung modern, dengan ekor yang tumbuh kembali? Kami
belum menemukan bukti sejauh ini dalam literatur yang diterbitkan,"
ujarnya.
Baca Juga:
Nama Zelensky Diabadikan ke Fosil Berusia 150 Juta Tahun
Peneliti berharap, temuan mereka akan membantu pada
pendekatan terapeutik baru untuk memperbaiki cedera dan mengobati penyakit
seperti radang sendi. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.