"Menurut saya, justru yang keliru pihak PH-nya, kenapa syuting di situ, kenapa memilih lokasi itu, itu sudah salah dari awal yang tidak perlu dilakukan," tegasnya menambahkan.
Yandri pun menilai pihak PH menggampangkan masalah karena tidak berkoordinasi dengan Satgas Semeru. Seharusnya, sebut dia, semua pihak saat ini berempati terhadap para pengungsi korban erupsi Semeru.
Baca Juga:
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Abu 700 Meter
"Iya apalagi Danstgas, saya tahu waktu saya ke sana. Tapi, kalau sampai kecolongan, ini kan artinya dari pihak PH sendiri sepertinya menggampangkan masalah. Bila perlu mereka minta maaf sama publik, sama pengungsi," sebut Yandri.
"Kan nggak bagus itu. Harusnya kita berempatilah terhadap para pengungsi yang dapat musibah. Kalaupun mau tayang, syuting tempat lain, diulang, jangan di situ," pungkas Waketum PAN itu.
Seperti diketahui, syuting yang digelar di area pengungsian erupsi Semeru untuk sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM). Syuting sinetron tersebut digelar pada Selasa (21/12) dua hari lalu.
Baca Juga:
Status Gunung Semeru Turun Jadi Level III Siaga, Warga Belum Boleh Mendekat
Yang menjadi lokasi syuting adalah posko pengungsian di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Relawan dan warga menyayangkan syuting digelar di lokasi pengungsian korban erupsi Semeru. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.