WahanaNews.co | Beberapa hari lagi, Bumi akan berada di titik terjauh
dengan Matahari, yang disebut sebagai fenomena Aphelion.
Fenomena terjadi karena orbit Bumi
tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan
kelonjongan sekitar 1/60.
Baca Juga:
Anasir Intoleran dan Kontroversi Aparatur BRIN Minim Prestasi: Presiden Jokowi Perlu EvaluasiĀ
"Sehingga setiap tahunnya Bumi
berada pada jarak terdekat dengan Matahari (Perihelion) yang terjadi setiap
Januari, dan berada pada jarak terjauh dari Matahari (Aphelion) yang terjadi
setiap Juli," ujar peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN), Andi Pangerang, Sabtu (3/7/2021).
Aphelion tahun ini terjadi pada 6 Juli
2021 pukul 05.27 WIB, 06.27 WITA, atau 07.27 WIT, pada jarak 152.100.527 km.
Secara umum, tidak ada
dampak yang signifikan ke Bumi.
Baca Juga:
6 Fenomena Astronomis Ini Akan Terjadi di 2023, Ada Gerhana Matahari Hibrida!
Suhu dingin ketika pagi hari yang
terjadi belakangan ini hingga Agustus mendatang merupakan hal yang biasa
terjadi di musim kemarau.
Dampak yang ditimbulkan adalah
penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, yang terletak di selatan khatulistiwa.
Posisi Bumi yang berada pada titik
terjauh dari Matahari juga tidak mempengaruhi panas yang diterima Bumi.