WahanaNews.co | Jagung manis merupakan varietas yang banyak dikonsumsi masyarakat karena rasanya yang lezat. Dalam budidaya jagung manis, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah masa dan cara panen.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, panen jagung manis biasanya dilakukan setelah memasuki 64 sampai 82 hari setelah tanam. Waktu ini berjarak kurang lebih selama 21 hari setelah berbunga.
Baca Juga:
Korem 012/TU Dukung Swasembada Pangan Dengan Panen Jagung
Lamanya waktu panen bergantung pada varietas yang ditanam. Jagung manis biasanya dipanen untuk dikonsumsi dalam keadaan segar.
Jika jagung manis ditanam di dataran tinggi, waktu panennya bisa lebih lama. Waktu panen jagung manis bisa mencapai 104 hari setelah masa tanam.
Lamanya waktu panen tentu saja akan memengaruhi tekstur dan rasa jagung manis, terutama rasa manis yang dihasilkan.
Baca Juga:
Rencana Pengembangan Jagung Pipil: Bantuan Kementan RI untuk Pemkab Pidie
Panen jagung manis yang terlalu cepat bisa mengakibatkan produksinya lebih rendah. Biji jagung manis belum terbentuk secara sempurna.
Akan tetapi, panen yang terlalu tua bisa menyebabkan biji jagung mengeras dan rasa manisnya berkurang. Gula yang terdapat pada jagung sudah berubah menjadi pati.
Untuk mendapatkan kandungan gula tertinggi bisa dilakukan dengan memanen pada umur 20 hari setelah bunga betina berbuah. Setelah itu, kandungan gula pada jagung akan berangsur-angsur menurun.
Semakin tua, kandungan gula ini akan semakin sedikit.
Ada ciri-ciri jagung manis siap dipanen. Pertama, jagung manis akan memiliki warna rambut coklat kehitaman dan kering, serta lengket dan tidak bisa diurai.
Ciri kedua adalah bagian ujung tongkol sudah terisi penuh dengan biji jagung. Warna biji jagung pun sudah kuning mengilat.
Terakhir, panen dilakukan biasanya 18 sampai 20 hari setelah 75 persen silking di dataran rendah atau 22 sampai 24 hari setelah 75 persen silking di dataran menengah.
Waktu panen juga harus diperhatikan agar mutu jagung manis tetap terjaga. Waktu panen terbaik adalah pagi, sore, dan malam hari.
Tongkol jagung manis harus dijaga agar tidak terkena udara panas karena bisa mengurangi kandungan gula pada jagung manis.
Selain itu, persiapkan pula beberapa hal penting saat panen jagung manis. Pertama, fasilitas untuk memproses dan penyimpanan.
Kedua, pertimbangkan juga jarak konsumen dan pembudidaya. Ketiga, transportasi yang digunakan untuk mengangkut hasil panen.
Ketiga hal tersebut sangat perlu dipersiapkan karena bisa memengaruhi kualitas jagung manis yang dipanen. Agar mutunya tetap terjaga, beberapa cara yang bisa dilakukan adalah memetik jagung manis beserta dengan kelobotnya dan tidak membuka kelobot tersebut.
Jika sudah dipanen, jagung sebaiknya dimasukkan ke wadah yang tidak terlalu rapat. Wadah tersebut sesegera mungkin diletakkan di tempat sejuk dan terbuka.
Selain itu, jangan membuang tangkai tongkol bila pengepakan tidak dilakukan dengan segera. [eta]