Saat kita sedang mengalami krisis, wajar jika teman-teman bertanya-tanya bagaimana keadaan kita.
Tetapi, ada juga cara konstruktif yang dilakukan frenemy untuk mengajukan pertanyaan dengan niat merendahkan kita atau tidak berempati sama sekali.
Baca Juga:
3 Cara Menolak Permintaan Teman yang Sifatnya Memaksa
Misalnya, jika seorang teman yang sudah menikah bertanya bagaimana kita mengelola hidup sebagai ibu tunggal, bagaimana kinerja mantan suami dalam menghidupi anak, atau bagaimana kita melakukan hubungan seks saat sudah bercerai dan sebagainya.
"Teman-teman seperti ini tidak akan tumbuh lebih baik dan akan selalu menanyakan hal-hal tidak penting ketika kita dirundung masalah," ujar Klungness.
Klungness pun merekomendasikan kita untuk menghindari teman-teman seperti itu, apalagi jika mereka mulai mengajukan pertanyaan mengganggu tentang keuangan, tunjangan anak, pengasuhan bersama mantan suami atau istri, dan lainnya.
Baca Juga:
Kalah Main Game, Bocah di Meksiko Tembak Teman hingga Tewas
7. Selalu ingin bersaing
Memiliki teman berolahraga yang tidak memiliki tujuan untuk sehat bersama, melainkan membuatnya sebagai kompetisi besar adalah tanda bahwa teman kita itu frenemy.
Sebuah penelitian menunjukkan, teman olahraga dapat menginspirasi kita dan memicu persaingan yang sehat dalam hubungan pertemanan.