WahanaNews.co | Menjaga rumah tetap rapi memang tidaklah mudah. Kekacauan selalu saja muncul dan menjadi tanda dari ruang yang ditinggali.
Meski demikian, bukan berarti membiarkan kekacauan tersebut. Bagaimanapun ruangan haru dirapikan dan dibereskan. Luangkan waktu dan energi untuk menata dan membereskan ruang.
Baca Juga:
Pemkab Bogor Serahkan Bantuan Senilai Rp 50 Juta Untuk Renovasi Rumah Korban Gempa Cianjur
Mengatur rumah tidak hanya menghasilkan hunian yang lebih rapi dan efisien, tapi juga lebih menyenangkan serta santai ditinggali. Namun, mengatur rumah bisa menjadi proses sulit dan tergantung pada keadaan rumah Anda, mungkin susah mengetahui dari mana harus memulainya.
Nah, untuk membantu Anda, berikut aturan membereskan barang dan mengatur rumah yang harus diikuti menurut para ahli dikutip dari My Domaine, Rabu (11/1/2023).
Bersikap Realistis
Baca Juga:
Ibu Wajib Tahu, Berikut Cara Menata Lemari Pakaian Bayi dengan Benar
Jika kewalahan dengan kondisi penyimpanan ruang bawah tanah atau dapur, wajar jika Anda berharap menghabiskan waktu untuk mengaturnya guna menghasilkan perubahan 180 derajat.
Masalahnya adalah butuh waktu mengembalikan semuanya kembali teratur. Sebelum memulai proyek apa pun, Ben Soreff dari H2H Organizing menyarankan bersikap serealistis mungkin tentang berapa banyak waktu yang dapat didedikasikan untuk proyek tersebut sehingga tidak berakhir lebih kewalahan daripada pada awal.
Selain itu, mengidealkan berapa banyak yang bisa diselesaikan dalam jangka waktu tertentu (atau berharap untuk hasil akhir sempurna) hanya akan mengecewakan Anda dan menghilangkan motivasi untuk menyelesaikan apa yang dimulai.
Bagi beberapa tugas
Selanjutnya, aturan membereskan barang dan mengatur rumah adalah membaginya menjadi beberapa tugas daripada mencoba mengatur seluruh rumah.
"Jangan mengeluarkan semuanya dari lemari, kemudian dengan cepat memasukkannya kembali ketika telepon berdering untuk keadaan darurat pekerjaan, meninggalkannya lebih buruk daripada tidak 'membersihkannya'," kata Soreff.
Mulailah membuat daftar segala sesuatu yang ingin diselesaikan, kemudian pecahkan daftar utama itu menjadi tugas-tugas yang lebih kecil. Soreff merekomendasikan menyetel timer dan fokus pada sesi 15 menit yang ditujukan untuk tujuan tertentu seperti menangani laci sampah atau membersihkan satu rak di dapur.
Bereskan Dulu
Meski tergoda keluar dan berbelanja secara royal tempat penyimpanan, Caroline Solomon, organisator profesional yang berbasis di New York City, Amerika Serikat, mengatakan penting membersihkan kekacauan sebelum berinvestasi dalam produk organisasi.
"Kekacauan mencegah Anda menghargai barang-barang yang benar-benar dinikmati dan hargai sambil melanggengkan siklus ruang yang tidak teratur," ujarnya.
Ketika menyingkirkan barang-barang yang tidak lagi berguna, Anda lebih mungkin menjaga ruang yang rapi dan teratur. Caranya, membuang spidol yang sudah kering, menjual buku-buku yang belum pernah dibuka sejak kuliah, dan menyumbangkan celana jeans yang sudah tidak muat.
Setelah merapikannya, menilai jenis solusi penyimpanan untuk ruang Anda dan pastikan mengukur dimensinya terlebih dahulu.
Percayai gaya pengorganisasian Anda sendiri Hanya karena rak dapur terbuka dan meja dapur minimalis sedang trendi, bukan berarti itu akan bekerja untuk Anda.
Setiap orang memiliki gaya pengorganisasian dan mempercayai gaya pengorganisasian Anda sendiri merupakan aturan membereskan barang dan mengatur rumah.
Solomon mengatakan penting mempertimbangkan gaya Anda sebelum terjun ke proyek pengorganisasian.
Misalnya, jika sering kesulitan mencari barang yang disimpan, hindari menyimpan barang di tempat penyimpanan yang buram.
"Ingatlah bahwa gaya pengorganisasian Anda dapat bervariasi di berbagai ruangan. Anda mungkin merasa damai dengan sedikit kekacauan meja di dapur, tetapi tumpukan sweater di lemari mungkin merusak pemandangan," imbuhnya.
Kesimpulan utama adalah mempertahankan sistem pengorganisasian yang berkelanjutan serta melakukan apa yang cocok untuk Anda, bahkan jika itu melawan tren.
Masuk ke dalam zona
Meski terdengar sangat membosankan, Solomon mengatakan kunci menjaga ruang yang terorganisir adalah membuat zona untuk barang-barang. Kelompokkan barang-barang yang disukai bersama-sama, lalu beri setiap kategori pada wadah menggunakan label.
Dengan cara ini, Anda cenderung tidak akan kehilangan jejak apa yang dimiliki atau membeli duplikat dan pembelian yang tidak perlu untuk barang itu.
"Baru-baru ini, saya mengorganisir lemari seorang wanita dan dia terperangah melihat berapa banyak kaos putih yang dimiliki. Ia terus membeli lebih banyak kaos dengan anggapan bahwa hampir kehabisan," imbuh Solomon.
Pelajarannya di sini adalah menciptakan zona untuk barang-barang sering kali merupakan setengah dari pertempuran dalam hal pemeliharaan.
Seimbangkan estetika dan praktis
Aturan membereskan barang dan mengatur rumah lainnya adalah menyeimbangkan estetika dan kepraktisan. Menyimpan sweater dalam keranjang anyaman terlihat bagus di rak lemari pakaian, tetapi tidak praktis meraih seluruh keranjang setiap kali membutuhkan sweater.
Dalam hal ini, Solomon mengatakan lebih baik mengatur sweater dengan pembatas rak atau menyimpannya dalam kotak sweater drop-front. Di sisi lain, penting tidak berhemat pada gaya. Jika tidak, Anda tidak akan termotivasi menjaga ruang tetap rapi.
"Jika sistem adalah perpaduan sempurna antara bentuk dan fungsi, Anda akan menjadi emas," imbuh Solomon.
Tinggalkan rasa bersalah
Entah itu barang mahal yang Anda beli dan akhirnya tidak digunakan atau hadiah dari sahabat yang berdebu di lemari, jangan biarkan rasa bersalah menghalangi membersihkan dan mengatur rumah.
Hal-hal ini tidak hanya menghabiskan ruang fisik, tetapi juga menghabiskan banyak ruang di kepala. Solomon mengatakan menghabiskan banyak waktu menatap benda-benda yang sebenarnya tidak disukai bisa berdampak pada Anda di tingkat bawah sadar.
"Ke depannya, perlakukan saja setiap pembelian yang salah arah sebagai pengalaman belajar dan lanjutkan. Dalam hal hadiah, seperti kata pepatah, pikiranlah yang terpenting," ujar Solomon. [rna]