WahanaNews.co I Bagi kaum ibu yang suka berbelanja
kepasar, tentu jenis ikan Teri Medan tidak asing bagi mereka.
Baca Juga:
PT.Basic International Sumatera Utamakan Warga Lokal Tenaga Pekerja di Lingkungan Perusahaan
Tak hanya di Sumatera Utara, sampai ke Ibukota Jakarta jenis
ikan ini sangat diminati. Bukan hanya di jual di pasar-pasar tradisional, bahkan
di super market pun sudah tersedia, dengan kemasan yang apik dan mutunyapun
bagus.
Di Medan dan sekitarnya Teri ini disebut Teri Nasi, bila
berkunjung ke Medan, sangat mudah untuk mendapatkan penganan ini.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo–Gibran Apresiasi Langkah DPR RI Bantu Atasi Sengketa Lahan untuk Percepatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Dunia Pelabuhan Kuala Tanjung
Tersedia hampir di seluruh pusat perbelanjaan modern,
tradisional, dan terutama di pertokoan yang menjual oleh-oleh khas Medan. Ada
yang masih mentah atau sudah diolah.
Medan mempunyai kuliner khas yang siap jadi santapan
sekaligus oleh-oleh. Salah satunya teri nasi. Bagi warga Medan, teri nasi juga
disebut dengan teri Medan.
"Memang ini teri nasi atau teri Medan banyak yang
minat. Kalau ada tamu dari luar provinsi datang bawa oleh-oleh ini," kata
Rosma (28), salah seorang pedagang di pusat perbelanjaan Kota Medan.
Ia mengatakan, harga teri nasi Medan ini bervariasi, mulai
dari Rp 150 ribu hingga Rp 180 ribu.
"Kalau disini seons Rp 18 ribu," ungkapnya. Ikan
teri dikenal sejak abad ke-10 masehi
Sementara itu , sejarawan muda Kota Medan M Aziz Rizky Lubis
menjelaskan, ikan teri sudah dikenal di Nusantara sejak abad ke-10 Masehi.
"Saya lihat dihikayat ikan teri ada satu prasasti yang
ditemukan di salah satu wilayah di Indonesia, pada abad ke 10, sekitar tahun
900 an, itu sudah disebutkan, artinya sudah lama sekali sudah dikenal,"
katanya.
Aziz mengatakan, pada masa lampau teknik pengasinan ini
ampuh untuk mengawetkan makanan.
"Karena teknik pengasinan ini mampu mengawetkan usia
makanan termasuk ikan itu sendiri yang mudah busuk, apalagi di masa itu jauh
belum ditemukan kulkas," jelasnya.
Sementara, teri Medan mulai dikenal menjelang proklamasi
kemerdekaan (medio 1930-1945).
"Setelah proklamasi itu semakin terkenal, panganan khas
Medan, juga seiring meningkatnya perekenomian Kota Medan, banyak (pelancong)
yang datang membawa Ikan Teri Medan sebagai oleh-oleh, begitu juga perantau
yang datang, kembali lagi membawa ini (ikan teri) sebagai buah tangan,"
ungkap Aziz.
Menurutnya, setelah ditelusuri ternyata ikan teri ini tidak
sepenuhnya dipasok dari perairan seputaran Kota Medan.
"Ikan teri ini tidak (sepenuhnya) didapat dari wilayah
perairan di seputaran Kota Medan, bukan tidak ada, tapi pasokannya tidak
mencukupi. Makanya diambilah dari Lampung, kemudian dia dikemas dan diolah di
Medan itu sendiri," imbuhnya.
"Kalau saya lihat ada beberapa makanan yang
khas dari Medan. Awalnya menggunakan teri ini karena banyak dicampur dengan
makanan lain, seperti lontong, nasi gurih dan lainnya. Disamping jadi olahan
tersendiri, juga jadi bahan pelengkap citarasa suatu produk makanan,"
tandasnya. (tum)