WahanaNews.co | Sejumlah wilayah di Indonesia relatif sering terjadi bencana alam, mulai dari gempa bumi, tsunami hingga longsor. Akan tetapi, ada juga wilayah yang terbilang jarang terjadi bencana alam seperti Kalimantan.							
						
							
							
								Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan  aktivitas gempa di Kalimantan relatif rendah. Meskipun memiliki catatan aktivitas gempa bumi, umumnya wilayah Kalimantan masih tergolong aman.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Timor Tengah Utara, Getarannya Terasa hingga Kupang
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Dilansir dari Okezone, Pulau Kalimantan jarang terjadi bencana alam karena lokasi geografisnya jauh dari zona tumbukan lempeng (megathrust). Dengan begitu energi medan tegangan zona seismogenik di Kalimantan tidak sekuat dengan wilayah yang lebih dekat dengan zona tumbukan lempeng.							
						
							
							
								Rendahnya medan tegangan seismogenik mempengaruhi kerusakan dan korban jiwa dari suatu wilayah. Sehingga Pulau Kalimantan jauh dari gempa bumi akibat tumbukan lempeng di dalam perut bumi.							
						
							
							
								Saat ini Kalimantan memiliki jumlah sesar aktif yang lebih sedikit dari pulau lainnya. Jumlah sesar aktif yang lebih sedikit ini membuat Pulau Kalimantan jarang terjadi bencana alam, khususnya gempa bumi.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Dari Jawa hingga Papua, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Dua Hari Berturut-turut
									
									
										
									
								
							
							
								Belum lagi sesar aktif di Kalimantan sudah berumur tersier atau sudah tua. Artinya struktur sesar di Pulau Borneo ini kebanyakan sudah tidak aktif lagi. Banyaknya sedimentasi yang mengendap membuat struktur sesar sulit bergerak.							
						
							
							
								Keragaman topografi Pulau Kalimantan seperti perbukitan, lembah, dan hutan membantu penyerapan air hujan lebih efisien. Dengan begitu mengurangi bencana alam seperti resiko banjir dan tanah longsor.							
						
							
							
								Meski jarang bencana alam, BMKG telah menyiapkan mitigasi bencana alam di daerah pesisir Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Beberapa wilayah di kalimantan ini berhadapan langsung dengan sumber gempa.