WAHANANEWS.CO, Jakarta - Serial fantasi The Wheel of Time yang tayang di Amazon Prime Video resmi dihentikan setelah menyelesaikan tiga musim.
Padahal, musim ketiga mendapat sambutan hangat dan mencatat pencapaian tertinggi sepanjang penayangan serial ini.
Baca Juga:
Rahasia Nadine dan Alex Terbongkar, Nasib Rumah Tangga Darius Sinathrya di Ujung Tanduk
Kabar pembatalan ini datang di tengah penantian para penggemar yang berharap season keempat akan segera diumumkan.
Bahkan, sempat muncul petisi daring dari para penggemar yang mendesak agar serial ini diperpanjang.
Di musim pertamanya, The Wheel of Time sempat menuai kritik. Namun, serial ini berhasil membalikkan keadaan dengan peningkatan kualitas yang signifikan di season ketiga.
Baca Juga:
Tayang 26 Desember 2024, Ria Ricis Hingga Caitlin Halderman Siap Hibur Penonton di WeTV Original Pacarku Jinny
Di Rotten Tomatoes, musim terakhirnya mendapat rating 97% dari kritikus dan 83% dari penonton umum.
Melansir laporan Deadline pada Minggu (25/5/2025), Amazon memutuskan untuk tidak melanjutkan produksi ke season empat.
Episode terakhir musim ketiga kini menjadi penutup permanen bagi adaptasi novel fantasi epik karya Robert Jordan tersebut.
Menurut laporan yang sama, meskipun jumlah penonton serial ini cukup tinggi dan sempat masuk ke dalam daftar Nielsen’s Top 10 Originals, hal itu belum cukup untuk mengimbangi besarnya biaya produksi.
Serial ini, meskipun tergolong sukses dari sisi angka, dinilai belum mencapai target yang diharapkan oleh pihak studio.
Selain itu, disebutkan bahwa para kreator telah menyusun akhir cerita di season ketiga dengan kemungkinan pembatalan dalam pertimbangan mereka.
Penutup serial ini dirancang agar tetap menghadirkan kesan menyeluruh bagi penonton, meski beberapa misteri belum sepenuhnya dijawab.
Sejak kejayaan besar Game of Thrones, banyak layanan streaming berlomba menciptakan serial fantasi berskala besar.
Netflix hadir dengan The Witcher, Prime Video menayangkan The Rings of Power, sementara HBO memperluas jagat GoT lewat House of the Dragon.
Namun, belum ada yang benar-benar mampu menyamai kesuksesan warisan GoT.
Kini, The Wheel of Time menjadi serial terbaru yang tumbang di tengah persaingan ketat genre fantasi.
Walaupun memiliki dunia yang kaya dan basis penonton yang solid, serial ini tetap dianggap belum mampu bertahan dalam ekspektasi industri.
Format serial sebenarnya sangat ideal untuk mengadaptasi kisah epik seperti The Wheel of Time, karena memberikan ruang lebih bagi pengembangan karakter dan dunia cerita dibandingkan film.
Namun di sisi lain, genre fantasi juga menuntut dana besar dan produksi berskala tinggi dan sayangnya, jutaan penonton pun belum tentu cukup untuk menutup biaya tersebut.
Bagi yang belum menyaksikan, The Wheel of Time mengisahkan dunia fiksi di mana sihir hanya bisa digunakan oleh perempuan, dikendalikan oleh kelompok elit bernama Aes Sedai.
Seorang Aes Sedai bernama Moiraine (Rosamund Pike) memimpin misi untuk menemukan “Dragon Reborn,” sosok yang diramalkan bisa menyelamatkan dunia atau menghancurkannya.
Bersama pengawalnya, Lan (Daniel Henney), Moiraine menuju wilayah terpencil bernama Two Rivers dan menemukan lima orang muda yang berpotensi menjadi sang Dragon: Rand al’Thor, Egwene al’Vere, Perrin Aybara, Mat Cauthon, dan Nynaeve al’Meara.
Dari sana, perjalanan epik mereka pun dimulai sebuah petualangan yang akan mengubah nasib dunia.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]