WahanaNews.co | Kayu manis atau cinnamomum verum merupakan rempah-rempah yang sudah dikenal dan dimanfaatkan masyarakat sejak lama, baik untuk keperluan obat-obatan maupun bumbu dapur.
Bagian paling berharga dari pohon ini dan dijadikan rempah adalah bagian kulit batangnya.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Kulit batang kayu manis harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai rempah-rempah.
Proses pengeringan inilah yang membuat kayu manis memiliki warna coklat kemerahan yang khas dan tekstur yang remah. Bagian yang paling banyak digunakan yaitu kulitnya.
Kulit kayu manis memiliki aromanya yang harum serta dapat menambah cita rasa manis menjadi ciri khas utamanya.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Dengan aroma yang memikat dan manfaat kesehatan yang luar biasa, budidaya kayu manis terus dikembangkan. Hal ini karena kayu manis menjadi bahan yang dicari dan digunakan di seluruh dunia.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut ini cara budidaya kayu manis agar mendapatkan hasil panen yang menguntungkan.
1. Syarat tumbuh
Budidaya kayu manis akan tumbuh dengan subur jika ditanam pada lokasi yang sesuai. Ketinggian tempat 500 sampai 1.000 mdpl merupakan lokasi yang paling sesuai bagi kayu manis untuk tumbuh.
Namun, ada beberapa jenis kayu manis yang dapat ditanam pada ketinggian 2.000 mdpl. Kondisi iklim di wilayah tropis dengan suhu 20 hingga 27°C, curah hujan antara 2.000 sampai 2.500 mm/th sangat sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Keadaan tanah juga perlu diperhatikan dan dijaga pada keasaman tanah 5.0-6.0.
2. Persiapan lahan
Lahan yang akan digunakan untuk menanam bibit kayu manis harus dibersihkan dari rumput liar, semak belukar, batang kayu dan akar yang tertinggal. Tanah digemburkan dengan cara di cangkul sampai kedalaman 20 cm.
Setelah gembur, buat lubang tanam dengan ukuran 50x50x50 cm. Masukan pupuk kandang sebagai pupuk dasar, supaya lahan lebih subur.
3. Penyiapan bibit
Bibit kayu manis secara umum dapat dihasilkan dengan tiga cara. Cara yang pertama yaitu menggunakan biji, umur biji yang sudah mencapai 8 sampai 12 bulan sangat cocok untuk disemai.
Penyemaian dapat dilakukan pada media polybag, rawat bibit secara rutin. Cara yang kedua yaitu bibit yang berasal dari tunas tanaman.
Pindahkan tunas tersebut ke dalam polybag. Lalu, tanam bibit yang sudah berumur 3 sampai 6 bulan.
Cara yang terakhir yaitu dengan stek batang. Cabang dari kayu manis yang pertumbuhannya paling baik, dipotong, dan stek. Lalu tanam stek batang ke media tanam yang terbuat dari campuran tanah dan pupuk organik.
4. Penanaman
Cara penanaman kayu manis dapat dilakukan secara monokultur maupun secara tumpangsari dengan tanaman pendamping. Budidaya kayu manis secara monokultur menggunakan jarak tanam 2 x 2 m, dengan estimasi per hektare 2.500 populasi tanaman.
Sementara itu, penanaman secara tumpang sari menggunakan jarak tanam 5x5 m dengan tanaman pendamping ditengahnya seperti kopi, palawija, sayur, dan buah. Sembari menunggu kayu manis dapat dipanen, terdapat komoditas yang menghasilkan terlebih dahulu.
5. Pemeliharaan
Pertumbuhan kayu manis dapat maksimal apabila dirawat secara rutin. Pemeliharaan yang dapat dilakukan meliputi:
Pemupukan
Penyulaman
Penyiraman
Pengendalian hama penyakit
Pembersihan rumput liar
Penjarangan cabang
6. Panen
Panen kulit kayu manis dapat dilakukan ketika batang kayu manis sudah berdiameter 30 cm. Panen pertama dapat dilakukan ketika usia pohon kayu manis berumur 5 sampai 8 tahun.
Pemanenan kayu manis dilakukan dengan cara mengerat kulit batang dan kulit ranting dari tanaman kayu manis yang telah cukup umur. Kumpulkan kulit kayu manis dan lakukan proses pasca panen selanjutnya. [eta]