WahanaNews.co | Uji coba kerja 4 hari dalam seminggu dilaporkan lancar jaya. Pihak penyelenggara, 4 Day Week Global, bahkan menyebut uji coba ini bagus untuk pendapatan perusahaan.
4 Day Week Global, sebuah organisasi nirlaba, berkolaborasi dengan para peneliti di Boston College, University College Dublin, dan Universitas Cambridge untuk melakukan uji coba tersebut.
Baca Juga:
Pengurangan Jam Kerja ASN oleh BKD Kalbar untuk Ramadhan 1445 H
Uji coba ini diikuti oleh 33 perusahaan dan 903 pekerja, tanpa pengurangan gaji. Penerapannya dibagi menjadi dua kelompok, ada yang dimulai pada bulan Februari, ada juga bulan April 2022.
Dilansir dari CNN Business, Kamis (01/11/2022), mayoritas perusahaan yang ikut serta dalam uji coba ini berbasis di Amerika Serikat dan Irlandia. Dari hasil survei penyelenggara, responden menilai 9 dari 10 untuk keseluruhan pengalaman mereka, berdasarkan produktivitas dan kinerja.
Tidak hanya itu, setelah enam bulan berlangsung, sebanyak 27 perusahaan menyatakan kalau mereka tidak berencana kembali ke rutinitas sebelumnya yakni kerja sebanyak lima hari.
Baca Juga:
Trik Cepat Kembali Fokus jika Terganggu Saat Bekerja
Kemudian, sekitar 97% dari 495 karyawan yang merespon survei dari penyelenggara mengatakan, mereka ingin melanjutkan rutinitas kerja 4 hari tersebut. Para pekerja juga melaporkan rendahnya tingkat stres, kelelahan, dan insomnia, serta peningkatan kesehatan fisik dan mental.
Uji coba ini juga menunjukkan hasil positif dari segi pendapatan perusahaan. Menurut survei tersebut, pendapatan rata-rata naik 38% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Profesor Sosiologi di Boston College dan Peneliti Utama pada uji coba tersebut, Juliet Schor mengatakan, para karyawan bahkan tidak melaporkan adanya peningkatan intensitas pekerjaan.