WahanaNews.co | Pemenang Hadiah Nobel Sastra Annie Ernaux mengatakan penghargaan yang ia baru, dapat menciptakan tanggung jawab baginya untuk melanjutkan perjuangan melawan ketidakadilan. Ia karena itu akan melakukannya.
Berbicara di kantor penerbitnya Gallimard di Latin Quarter kota, Ernaux secara khusus menyebut perjuangan akan dilakukan dengan menawarkan dukungan kepada orang di Iran yang memprotes jilbab yang dipaksakan dengan mengatakan dia akan benar-benar mendukung wanita yang memberontak melawan batasan absolut ini.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Ia mengakui sastra memang tidak dapat memiliki dampak langsung dalam memperjuangkan hak perempuan yang tertindas itu. Meski demikian, ia tetap merasa perlu untuk mempertahankan perjuangan untuk hak-hak perempuan dan yang tertindas dengan caranya.
Ia menilai itu harus dilakukan karena perempuan sampai dengan saat ini belum setara dengan laki-laki.
"Sepertinya kita perempuan tidak setara dengan laki-laki dalam kebebasan dan kekuasaan. Masih ada dominasi ini," katanya seperti dikutip dari AFP, Kamis (6/10).
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
"Saya tidak benar-benar memiliki kesan bahwa saya berani. Ini bukan keberanian, itu kebutuhan," tambahnya.
Ernaux diumumkan sebagai pemenang Nobel 2022. Anugerah itu membuatnya menjadi wanita ke-17 dan orang Prancis ke-16 yang memenangkan penghargaan sejak penghargaan itu mulai diberikan pada 1901.
Ia mengatakan penghargaan itu membuatnya gembira. Apalagi di tengah penghargaan itu pembaca muda masih banyak yang berbondong-bondong membaca bukunya.