WahanaNews.co | Pasokan kopi global mengalami penurunan akibat Pemerintah Vietnam yang menerapkan lockdown. Pusat ekspor Vietnam yang berada di Kota Ho Chi Minh kini di bawah pembatasan ketat karena lonjakan kasus Covid-19 varian Delta.
Vietnam adalah produsen utama robusta, bijih pahit yang digunakan dalam kopi instan dan beberapa campuran espresso. Harga biji robusta grosir telah meningkat sekitar 50 persen sepanjang tahun ini.
Baca Juga:
Tren Kopi Sumedang Naik Daun, DiskopUKMPP: Ini Saatnya Inovasi dan Ekspansi!
Lockdown kota Ho Chi Minh di tenggara berarti eksportir Vietnam sedang berjuang untuk mengangkut barang, termasuk biji kopi, ke pelabuhan untuk pengiriman di seluruh dunia, dilansir di BBC, Senin (30/8/2021).
Pembatasan perjalanan menghadirkan masalah lain bagi eksportir yang menghadapi kekurangan serius kontainer pengiriman dan melonjaknya biaya pengiriman.
Kota dan pelabuhannya adalah bagian penting dari jaringan pelayaran global yang membentang dari China ke Eropa.
Baca Juga:
5 Penyakit Bisa Menyerah jika Anda Minum Kopi Hitam Tanpa Gula
Asosiasi Kopi-Cocoa Vietnam dan organisasi perdagangan lainnya telah meminta pemerintah negara itu untuk melonggarkan pembatasan untuk membantu menghindari penundaan lebih lanjut untuk pengiriman dan pembengkakan biaya.
Pekan lalu, menteri transportasi Vietnam menanggapi kekhawatiran tersebut dengan memerintahkan otoritas regional di selatan negara itu untuk mengambil tindakan untuk meringankan beban transportasi barang yang tidak perlu, termasuk kopi.
Masalah yang dihadapi oleh produsen Vietnam hanyalah masalah terbaru yang melanda industri kopi. Brasil, produsen biji kopi arabika premium terbesar di dunia, telah melihat tanamannya terkena dampak kekeringan dan salju.