WahanaNews.co | Sejak 1 Mei hingga 15 Mei 2022, di Provinsi Jambi terdata 122 titik panas (hot spot) yang tersebar di sejumlah wilayah.
"Titik panas tersebar di Kabupaten Tanjungjabung Barat 41 titik, Sarolangun 9 titik, Bungo 13 titik, Batanghari 12 titik, Kerinci 7 titik, Merangin 20 titik, Muarojambi 3 titik, dan Tebo 17 titik,” kata Jaya Martuah Sinaga, prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Jambi, Senin (16/5/2022).
Baca Juga:
Saat Pilkada BPBD Rekayasa Cuaca di Jakarta, Dibiayai APBD
Sementara hari ini, Senin (16/5/2022), terpantau ada 5 hot spot yang tersebar di Sarolangun 3 titik, Tanjungjabung Barat 1 titik, dan Tebo 1 titik. Jumlah ini jauh menurun dibanding sehari sebelumnya yang terdapat 30 titik.
Teknologi Modifikasi Cuaca
Baca Juga:
Perpanjangan Operasi TMC di Jateng untuk Dukung Penutupan Tanggul Sungai
Sebelumnya, Jumat (13/5/2022) pekan lalu, Koordinator Lab Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Haryoso mengatakan, tiga provinsi akan menjadi prioritas penerapan TMC pada musim kemarau, akhir Mei atau awal Juni.
Ketiga provinsi tersebut adalah Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Barat.
Untuk keperluan penerapan TMC tersebut, menurut Budi, BRIN akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, juga dengan TNI-AU.
Menurut Budi, ketiga provinsi itu menjadi prioritas karena memiliki tingkat kerawanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tinggi, meski diakui ada penurunan titik api dalam beberapa tahun terakhir.
Penurunan titik api itu terjadi karena ada perubahan metoda menanggulangi karhutla. Bukan lagi mengguyur api kebakaran dengan hujan, TMC kini dilakukan dengan membasahi lahan gambut yang rawan terbakar. [rin]