WahanaNews.co | Lembaga non pemerintah yang berkutat di bidang kemanusiaan dan kesehatan ini memaparkan bahwa dari data yang diterimanya jumlah kasus HIV di Kabupaten Bogor melonjak naik. Pada 2021 tercatat ada 243 kasus HIV, sedangkan pada 2022 ada 747 kasus HIV.
Lebih lanjut, Muksin menyebutkan, dari 747 kasus di 2022, 42 orang di antaranya merupakan ibu hamil. Sementara angka ibu hamil yang rutin melakukan anti retro viral (ARV), atau obat yang wajib diminum penderita HIV ada 78 orang.
Baca Juga:
Pernah Dipimpin Hans Tomasoa, Inilah Profil PT Samudera Indonesia
“Kalau secara teori program dan medis, itu tertular melalui pencegahan melalui transmisi seksual (PMTS). Yaa kemungkinan besar tertular dari suaminya,” kata Ketua Yayasan Lembaga Kajian Strategi (Lekas), Muksin ZA, dalam keterangannya yang dirilis, Senin (29/5/2023).
Oleh karenanya, Muksin menegaskan, Dinkes Kabupaten Bogor untuk terus menggerakkan program penanggulangan HIV/AIDS dan melakukan layanan komprehensif. Serta terus melakukan tes HIV di semua wilayah, sambil menggalakkan sosialisasi supaya masyarakat tetap waspada.
“Dan tentu bagi ibu-ibu yang sudah terpapar virus HIV, harus ada pendamping orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Ini rata-rata dari relawan penggiat HIV, termasuk kami dari Yayasan Lekas,” jelas Muksin. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.