WahanaNews.co | Pemerintah Sulawesi Barat menyiapkan alat berat pada setiap kabupaten di Sulawesi Barat dalam rangka mengantisipasi bencana ketika terjadi.
"Sulawesi Barat merupakan daerah rawan bencana seperti banjir dan longsor terjadi diseluruh kabupaten, sehingga segala bentuk antisipasi dari pemerintah, harus disiapkan," kata penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik, di Mamuju, belum lama ini.
Baca Juga:
Bayar PSK Pakai Uang Palsu Rp1,5 Juta, Kedok Pria di Mamuju Terbongkar
Ia mengatakan, ke depan harus dialokasikan anggaran untuk pengadaan alat berat pada setiap kabupaten di Sulawesi Barat sehingga ketika terjadi bencana seperti banjir dan longsor, dapat segera dimanfaatkan.
Setiap kabupaten harus memiliki alat berat sehingga ketika banjir dan longsor terjadi tidak berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat, karena secepatnya dapat diantisipasi," katanya.
Menurut dia, perlengkapan untuk dapur umum setiap kabupaten, juga harus disiapkan karena sudah menjadi kebutuhan ketika bencana terjadi, untuk dimanfaatkan bagi masyarakat yang mengungsi.
Baca Juga:
Sulawesi Barat Siap Produksi dan Mensuplai Pangan Penduduk IKN
Ia meminta, kepada seluruh kabupaten di Sulawesi Barat untuk membuat peta daerah rawan bencana agar dapat dilakukan langkah antisipasi ketika bencana terjadi.
"Upaya penanganan bencana yang terjadi juga harus menjadi perhatian seluruh pemerintah kabupaten di Sulawesi Barat, dan melakukan evaluasi agar dapat dilakukan penanganan bencana yang baik," katanya.
Ia mengatakan, Sulawesi Barat yang memiliki keterbatasan, harus mengambil langkah optimal untuk mencegah terjadinya bencana dengan berbagai program yang optimal dan efektif.
"Ke depan harus ada upaya melakukan penanaman tanaman vetifer untuk mencegah longsor," katanya.
Ia menyampaikan bencana banjir di Kecamatan Kalukku pada 11 Oktober lalu telah sejumlah infrastruktur jalan rusak, areal perkebunan dan pertanian serta tambak udang masyarakat rusak, sehingga mereka mengalami kerugian.
Selain itu, sekolah, rumah ibadah, pusat kesehatan, maupun pelayanan umum lainnya juga telah dirusak banjir, sehingga butuh bantuan pemerintah pusat untuk penanganannya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Barat menyatakan, sebanyak delapan rumah warga dilaporkan hanyut pada sejumlah Desa di Kecamatan Kalukku diantaranya sebanyak empat unit rumah hanyut di Desa Sondoang.
Selain itu tiga rumah hanyut di Kelurahan Sinyonyoi Selatan, kemudian satu rumah hanyut dan satu tertimbun serta tiga tiang listrik tumbang di Desa Pammulukan.
Sementara pemerintah di Mamuju mencatat sedikitnya 1.625 rumah warga telah terdampak banjir dan mengalami kerusakan, sementara sekitar 5.271 jiwa dalam penanganan pemerintah Mamuju sebagai pengungsi. [Tio]