WAHANANEWS.CO, Sukabumi - Raya, bocah tiga tahun dari Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing pada Minggu (17/7/2025).
Suasana duka menyelimuti rumah semi panggung tempatnya tinggal, ketika sang bibi, Sarah (25), tak kuasa menahan tangis mengenang keponakannya.
Baca Juga:
Travel Umrah Bodong Tipu 50 Warga Banten, Korban Ditelantarkan di Hotel
"Biasanya kan sehari-hari gaul sama anak-anak, emang telat jalannya, tapi biasa main. Waktu hari Jumat masih main, hari Sabtu dibawa berobat. Nggak bilang cacingan sih, bilangnya dokter paru, batuk. Hari Minggu dibawa lagi ke klinik, bilangnya paru, langsung ke dokter anak," tutur Sarah.
Menurut Sarah, dokter sempat mendiagnosis Raya terkena tuberkulosis, tetapi keluarga baru mengetahui ada banyak cacing di tubuhnya setelah ia meninggal.
"Nggak tau, jadi begitu sampai di sini dikabari bahwa banyak cacing dan segala macamnya. Baru tahunya pas udah meninggal," ucap Sarah sambil terisak.
Baca Juga:
Gempa 4,8 Magnitudo Terasa di Cianjur, BMKG Sebut Berpusat dari Garut
Sarah mengakui bahwa Raya kerap bermain tanah dan terlihat kotor sehari-harinya.
Ia juga mengungkapkan, selama hidupnya Raya tak memiliki BPJS maupun identitas administrasi kependudukan.
Sementara sang ibu, Endah (30), yang disebut mengalami gangguan mental, mengatakan anaknya hanya diobati dengan cara tradisional ketika sakit, seperti dimandikan dengan air hangat dan daun singkong.
"Belum pernah ke rumah sakit, belum pernah dibawa ke puskesmas," kata Endah lirih.
Endah menuturkan Raya akhirnya dibawa oleh relawan Rumah Teduh dengan ambulans untuk dirawat di rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.
Tentang penyebab kematian, Endah hanya tahu setelah relawan menyampaikan bahwa di dalam tubuh Raya terdapat cacing dengan berat sekitar satu kilogram.
Raya merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.
"Usianya tiga tahun, anak bungsu. Kalau ada mah tiga, nggak ada satu, tinggal dua," ujar Endah sambil menahan air mata.
Kasus ini kemudian mendapat perhatian Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menyampaikan keprihatinannya melalui unggahan di Instagram pada Selasa (19/8/2025).
"Saya merasa prihatin dan rasa kecewa yang mendalam dan permohonan maaf atas meninggalnya balita berusia tiga tahun dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing," kata Dedi.
Menurut Dedi, kondisi tersebut muncul karena lingkungan yang kotor, ditambah ibunya yang mengalami gangguan jiwa dan ayahnya yang mengidap TBC.
"Dia sejak balita sering berada di kolong rumah bersama ayam dan kotoran sehingga mungkin sering kali tangannya tidak dicuci dan mulutnya kemasukkan cacingan," ujar Dedi.
Dedi juga menyatakan akan mempertimbangkan pemberian sanksi kepada perangkat desa dan pihak terkait karena fungsi posyandu, PKK, hingga layanan kebidanan dinilai tidak berjalan.
Tim medis pun telah dikirimkan untuk memeriksa kesehatan keluarga Raya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]