WahanaNews.co | Festival kuliner Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang digelar oleh PT. Jasa Kawan Indonesia (JKW), di kawasan Pasar Bersih Galuh Mas Karawang pada Sabtu, 26 Februari 2022.
Mengusung tema “Menuju Target UMKM Secara Nasional dan Go Internasional”, total sebanyak 32 peserta yang memeriahkan perlombaan festival kuliner UMKM, dan 39 pelaku UMKM yang melakukan bazzar guna memperkenalkan dan menjual hasil produk yang mereka buat di suasana pandemi covid-19 saat ini.
Baca Juga:
Kasus Penganiayaan Rombongan Kiai NU, Polres Kerawang Gelar Rekonstruksi
Nace Permana, Ketua Panitia Festival Kuliner UMKM PT Jasa Kawan Indonesia (JKW) mengatakan, festival kuliner UMKM ini terinspirasi ketika pihak JKW banyak berkunjung ke luar daerah dan melihat banyak oleh-oleh khas daerah lain.
Karawang yang kini memiliki potensi perekonomian sangat banyak, kenapa tidak mulai difokuskan pada pengembangan ekonomi UMKM.
“Makanya ketika kita memberikan konsep festival kuliner UMKM ini, CEO Jasa Kawan Indonesia Pak Ali Akbar sangat support dengan acara ini,” kata Nace Permana, dalam sambutannya.
Baca Juga:
Pembina ReJO Pro Gibran Pimpin Doa Keselamatan Bangsa di Karawang
Nace menambahkan, ke depannya JKW juga akan memberikan permodalan kepada UMKM yang membutuhkan. Dengan syarat, tentu UMKM tersebut harus memiliki potensi besar untuk terus berkembangkan.
“Untuk UMKM yang juara, maka akan menjadi UMKM binaan PT Jasa Kawan Indonesia serta diberikan permodalan yang akan kita berikan maksimal 25 juta rupiah, dan itu tanpa bunga. Produknya bisa menjadi oleh-oleh khas Karawang dan target lebih besarnya lagi, kita akan gandeng beberapa UMKM potensial untuk memasarkan produknya sampai ekspor, go internasional,” jelasnya.
Sementara itu, Cellica Nurrachadiana Bupati Karawang menyampaikan, potensi ekonomi Karawang memang besar. Sehingga tentunya semua pihak bangga menjadi warga Karawang.
Cellica mengaku sedang fokus meningkatan perekonomian melalui produktivitas UMKM pada periode kedua pemerintahannya.
Sehingga untuk kembali membangkitkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi, tentu tidak cukup hanya sekedar mengadakan kegiatan festival UMKM.
“Persoalan hulu dan hilirnya harus sesuai. Hulunya misalnya permodalan. Tapi pemda tidak bisa memberikan permodalan dalam bentuk keuangan, karena sering jadi temuan. Tapi selama ini UMKM kami bantu dalam bentuk alat produksi. Makanya, kita apresiasi kalau JKW mau memberikan pinjaman permodalan UMKM tanpa bunga,” pungkasnya.
Sambung Cellica, persoalan hilirnya misalnya di bagian marketing. Jika ditanya apa ciri khas oleh-oleh Karawang, Cellica akan menjawab ‘banyak sekali’. Diantaranya mulai dari beras, telor asin, semprong dan jajanan khas Karawang lainnya.
Hari ini Cellica mengakui dari beberapa produk unggulan UMKM Karawang tersebut belum tersentralistik. Sehingga orang masih kebingungan harus mencari oleh-oleh khas Karawang dimana.
“Masalah ini adalah PR kita bersama. Ini PR untuk pemda dan beberapa perusahaan yang selama ini peduli dengan nasib perekonomian warga Karawang,” kata Cellica, saat membuka Festival Kuliner UMKM JKW. [rin]