WahanaNews.co | Ratusan warga dievakuasi oleh Tim SAR gabungan karena terdampak banjir di Graha Sukawinatan Permai, Jalan Perjuangan, Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarame, Palembang Sumatera Selatan, Sabtu (25/12).
Lokasi tersebut merupakan salah satu dari empat lokasi di Palembang (Sekip Bendung, Demang Lebar Daun, dan RE Martadinata) yang dilaporkan membutuhkan bantuan evakuasi. Banjir menerjang wilayah tersebut setelah hujan deras mengguyur sejak pagi.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Kepala Bagian Operasi Basarnas Palembang, Agus Mujiono mengatakan ada sebanyak 250 warga yang dievakuasi di Graha Sukawinatan ini karena rumah mereka digenangi air setinggi lebih dari 100 cm.
Mereka yang dievakuasi terdiri atas anak-anak, lansia dan ibu hamil menggunakan perahu karet secara bergiliran dari rumah ke tempat yang lebih aman.
"Palembang dikepung banjir, lokasi ini salah satu yang parah dengan ketinggian air di rumah mereka lebih dari 100 cm sehingga harus dievakuasi," kata dia, dikutip dari Antara.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
Menurut dia, tim mengerahkan sebanyak 30 personel gabungan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel dan Babinsa.
Turut disiagakan dua unit perahu karet sampai air sudah benar-benar surut.
"Tidak ada korban jiwa. Warga ditempatkan sementara di masjid terdekat yang lebih aman. Tim SAR gabungan ini tetap disiagakan untuk antisipasi kondisi meningkat," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, banjir sudah berangsur surut sekitar 5-10 cm dari ketinggian sebelumnya pada sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Beberapa kepala keluarga sudah mulai kembali ke rumah untuk mengeluarkan air yang masuk, memindahkan benda-benda berharga mereka ke tempat yang lebih tinggi.
Juga ada yang sibuk membenarkan kendaraan mereka yang mogok.
Sementara para ibu-ibu dan anak-anak disibukkan dengan mempersiapkan makanan dan minuman, beberapa yang lainnya masih beristirahat di tempat pengungsian.
Warga setempat Jhonson (55) mengatakan, kejadian banjir ini merupakan pengalaman pertamanya selama 15 tahun bermukim di sana.
Dalam waktu tiga jam, kata dia, air masuk dari pintu depan dan belakang rumahnya sehingga seisi rumahnya tergenangi air.
Beruntung, ia dan istrinya sempat menyelamatkan peralatan elektronik dan berkas-berkas berharga.
"Semoga tidak ada hujan lagi malam ini," ujarnya. [rin]