WAHANANEWS.CO, Jakarta - Bantuan dari dalam dan luar negeri terus mengalir untuk korban banjir Aceh, dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem memastikan seluruh bantuan yang masuk tersalurkan tepat sasaran saat ia ditemui usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo di Posko Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda pada Minggu (7/12/2025) malam.
“Tersalurkan semuanya bahkan tidak cukup, dan mereka bahkan dalam beberapa hari ini, hari Rabu akan datang membawa obat sebanyak 3 ton lagi, bersamaan dengan dokter,” katanya.
Baca Juga:
Banjir Bandang Aceh Hancurkan SP Orangutan Tertua di Dunia
Ia mencontohkan bantuan obat-obatan dari kenalan asal Malaysia yang kini telah didistribusikan kepada warga terdampak banjir agar dapat segera digunakan dalam penanganan kondisi kesehatan.
Mualem juga menegaskan bahwa Aceh tetap membuka ruang bagi bantuan luar negeri karena langkah itu sah dan tidak bertentangan dengan aturan dalam situasi darurat kemanusiaan.
“Semuanya sudah saya kroscek tidak ada, semua lancar, mereka tolong kita, masak kita persulit, kan bodoh, saya rasa itu saja,” ujarnya.
Baca Juga:
PLN Pulihkan 93% Kelistrikan Aceh, Presiden Prabowo Apresiasi Kolaborasi Semua Pihak
Ia menjelaskan tim pendeteksi mayat asal China yang kini bekerja di lokasi banjir bukan datang mewakili pemerintah negara tersebut, melainkan berasal dari lembaga swadaya masyarakat yang khusus bergerak pada operasi pencarian korban dalam kondisi ekstrem.
“Ya, mereka sedang evakuasi sekarang di tempat-tempat yang berat terkena banjir, sedang mengevakuasi mayat-mayat tertanam dengan lumpur, itu pekerjaan mereka, tugas mereka datang ke mari, mereka bukan dari pemerintah China, tetapi seperti LSM,” tuturnya.
Dalam rapat terbatas bersama Presiden, Mualem menggarisbawahi kebutuhan paling mendesak yang harus segera ditangani pemerintah pusat terutama kesehatan pengungsi yang mulai menunjukkan gejala penyakit akibat kondisi lingkungan bencana.
“Paling urgent sekarang adalah masalah kesehatan, kebutuhan obat-obatan harus segera dipenuhi karena sudah mulai terjadi gatal-gatal di kalangan pengungsi,” kata dia.
Selain kebutuhan medis, ia menekankan pentingnya pemenuhan pakaian, alat ibadah, serta ketersediaan gas 3 kilogram untuk memasak yang sangat dibutuhkan di dapur umum.
“Semua terbawa lumpur, begitu pula dengan alat ibadah, terakhir, pasokan gas 3 kilogram sangat mendesak untuk kebutuhan memasak di dapur umum,” ucapnya.
Gubernur Aceh itu juga menyoroti kenaikan harga kebutuhan pokok yang terjadi selama bencana dan menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas harga demi melindungi masyarakat yang sedang berada dalam situasi sulit.
“Kepada Bapak Mendagri, saya sampaikan bahwa ini saya lihat harga sembako naik sesuka hati, telur satu papan bisa mencapai Rp 100.000, saya sudah memberikan tamparan keras kepada Indomaret, Alfamart, dan pedagang lainnya, bahwa jika terbukti ada penimbunan atau penentuan harga yang tidak wajar, saya akan copot izin mereka,” kata Mualem.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]