WahanaNews.co | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menghimbau warga di daerahnya untuk waspada hujan lebat serta angin kencang dan sambaran petir.
BPBD meminta warga waspada karena dapat menimbulkan bencana longsor dan banjir.
Baca Juga:
Antisipasi Puncak Musim Kemarau, BPBD Lebak Ajukan Modifikasi Cuaca
"Kami mengingatkan warga yang tinggal di lokasi rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan cuaca buruk itu, " kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama saat dihubungi di Lebak, Minggu (2/1). Seperti dilansir Antara.
Curah hujan lebat disertai angin kencang dan petir terjadi di wilayah Kabupaten Lebak membuat masyarakat kebanyakan berada di rumah.
Sebab, angin kencang dan sambaran petir cukup membahayakan jiwa jika berada di areal persawahan dan tanah lapang.
Baca Juga:
124 Rumah Terdampak Longsor di Lebak, 14 Rusak Berat
Selain itu juga pengemudi kendaraan roda dua dan roda empat banyak menghentikan perjalanan dan memilih istirahat sambil menunggu cuaca kembali normal karena khawatir pohon roboh.
Kondisi cuaca buruk juga berpotensi longsoran tanah dan banjir, terlebih curah hujan disertai angin kencang dan petir berlangsung dan berpeluang sampai malam hari.
"Kami sudah menyampaikan peringatan kewaspadaan cuaca buruk itu, termasuk wisata pesisir dilarang berenang sekitar pantai guna menghindari kecelakaan laut, " katanya.
Menurut dia, intensitas curah hujan pada awal tahun 2022 cukup meningkat, sehingga dikhawatirkan berpotensi bencana alam.
Pengalaman bencana alam pada awal 2020 di enam kecamatan di Kabupaten Lebak dilaporkan sembilan warga meninggal dunia akibat terdampak longsor dan banjir bandang.
Bencana alam itu menimbulkan kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, gedung sekolah, gedung pemerintah kecamatan dan gedung kesehatan, gedung pondok pesantren, gedung majelis taklim hingga ribuan rumah warga rusak ringan, sedang, berat juga menghilang terbawa arus air.
Selain itu juga ribuan warga di enam kecamatan terpaksa tinggal di pengungsian, bahkan mereka sampai saat ini menempati hunian sementara ( huntara) .
"Kami berharap tahun ini warga korban bencana alam sudah bisa menempati hunian tetap ( huntap) yang dibangun pemerintah, " kata Febby.
Dia menyebutkan, daerah rawan bencana alam di Kabupaten Lebak berada di wilayah pegunungan dan perbukitan serta aliran sungai.
Warga yang tinggal di lokasi rawan bencana alam itu ribuan kepala keluarga dan sejak turun temurun mereka tinggal di daerah tersebut.
Di antaranya mereka tinggal di Kecamatan Leuwidamar, Cirinten, Gunungkencana, Banjarsari dan Cigemblong.
Di samping itu juga Kecamatan Lebak gedong, Cipanas, Sajira, Cimarga, Sobang, Muncang, Cibeber, Cilograng, Cikulur, Rangkasbitung, Cileles, dan Wanasalam.
"Kami berharap dengan meningkatnya kewaspadaan dapat mengurangi risiko kebencanaan menghadapi cuaca buruk itu, " ucap Febby Rizky Pratama. [rin]