WahanaNews.co | Dua warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat mengaku
menjadi korban serangan rasial hingga ditampar dan dipukul di salah satu
stasiun kereta di Philadelphia.
Kedua WNI yang enggan diungkap
identitasnya itu mengatakan kepada NBC
bahwa mereka sedang menunggu kereta SEPTA di Stasiun City Hall pada Minggu
(21/3/2021), ketika tiba-tiba empat remaja menghampiri dan mulai melakukan
perundungan.
Baca Juga:
Ketegangan China dan Taiwan, Saling Tuduh Serangan Siber
"Satu remaja menampar pipi kanan
teman saya dan saya mulai menangis. Remaja lainnya kemudian memukul kepala
bagian kiri saya beberapa kali sampai saya terjatuh," ujar salah satu remaja
WNI itu dalam video yang ditayangkan NBC.
NBC juga menayangkan cuplikan video
amatir dari kamera ponsel yang menunjukkan satu remaja melontarkan sumpah
serapah sembari bertanya alasan anak WNI itu menangis.
Salah satu remaja WNI ini yakin, perundungan tersebut merupakan
bentuk serangan berdasarkan rasial, karena saat itu ada sekitar 15-20
orang lain di stasiun, tapi hanya mereka yang menjadi target.
Baca Juga:
Imbas Serangan Rudal Houthi Yaman, Bandara Israel Ditutup Sementara
"Mengapa kalian hanya menargetkan
orang-orang yang lebih lemah dan yang lanjut usia? Sangat tidak adil,"
kata remaja itu.
SEPTA sendiri mengakui bahwa serangan
berdasarkan rasialisme memang meningkat di stasiun-stasiun tempat mereka
beroperasi.
"Kepolisian SEPTA juga terus
berhubungan dengan aparat keamanan di seluruh negara untuk membahas cara
terbaik guna mencegah kekerasan berdasarkan kebencian," ujar juru bicara
SEPTA, Andrew Busch, dalam pernyataan yang ditayangkan NBC.