"Kami berterima kasih atas kerja samanya untuk turut menjaga aset ketenagalistrikan, dengan menerbangkan balon udara yang aman sesuai ketentuan," ungkap Tejo.
Sebab, apabila balon udara tersebut terbang bebas atau tidak tertambat, dapat membahayakan jaringan listrik tegangan ekstra tinggi (SUTET) dan tegangan tinggi (SUTT). Berdasarkan pengalaman sepanjang 2017 hingga 2023, balon udara yang diterbangkan secara liar atau tidak tertambat, telah berulang kali tersangkut di jaringan SUTT.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
"Hal tersebut menyebabkan kerugian tidak hanya pada masyarakat setempat, namun juga pada aktivitas perkantoran baik pemerintahan maupun swasta," kata Tejo.
Meskipun balon udara tertambat, tidak mengurangi antusiasme masyarakat dalam festival yang rangkaiannya sudah dimulai selama delapan tahun terakhir tersebut.
Sebelumnya, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melalui portal resmi Jatengprov.go.id turut memberi imbauan untuk mengikat balon udara pada saat penyelenggaraan festival tersebut.
Baca Juga:
Tahanan Ditemukan Tergantung di Dalam Sel Ternyata Tewas Dianiaya 2 Polisi
“Saya sudah sampaikan, dan bahkan sudah saya tulis di atas gedung kantor Pemprov, bahwa harus diikat (balon udara, red). Jadi dulu kita sudah bicara tradisi itu berjalan dan kemudian semua melarang. Terus saya bilang gak usah dilarang, tapi diikat. Sehingga ketinggiannya teratur, dan orang bisa melihat dengan bagus,” ujar Ganjar Pranowo yang dikutip melalui jatengprov.go.id pada tanggal 27 April 2022. [Adv/afs]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.