WahanaNews.co | GP
Ansor Sulawesi Utara mengungkapkan temuannya terkait sekolah yang tidak
melaksanakan upacara bendera, termasuk tidak memberikan hormat untuk bendera
merah putih. Sekolah itu juga kedapatan tidak memasang lambang Garuda Pancasila
serta memajang foto kepala negara.
Baca Juga:
Polres Nias Ringkus 5 Orang Komplotan Pembobol Sekolah, 3 di Antaranya Anak Bawah Umur
Hal ini dikatakan Ketua GP Ansor Sulawesi Utara, Yusra
Alhabsy di depan Menteri Agama Yaqut Kholil Qoumas dan juga Gubernur Sulawesi
Utara Olly Dondokambey. Menurut Alhabsy, hal ini ditemukan belum lama ini.
"Kami GP Ansor bukan ingin menakut-nakuti kita semua. Tapi,
hal ini harus diungkapkan karena kita tidak memberikan toleransi apapun kepada
hal-hal yang tak menghormati negara kita. Ini penting, karena terjadi di dunia
pendidikan kita," kata Alhabsy.
Menurut Alhabsy, lembaga pendidikan terutama sekolah itu
adalah tempat para generasi muda menerima ilmu dan tentunya bagaimana mencintai
negaranya sendiri. Apalagi, kepribadian seseorang juga terbentuk dari
lingkungan terutama sekolahnya.
Baca Juga:
Telkomsel Bersama Pemprov Papua Barat Daya Luncurkan Program Telkomsel Ekosistem Pendidikan
"Tentunya kita harus perangi bersama paham-paham yang
tidak mencintai negara kita. Terus terang, GP Ansor sangat gelisah dengan
kondisi ini. Mungkin jika berkenan, pemerintah bisa bekerjasama dengan GP Ansor
untuk melakukan penelitian terhadap hal-hal seperti itu," kata Yusra
kembali.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi
Utara, dr Grace Punuh, mengaku sudah menerima laporan terkait dengan hal yang
ditemukan oleh GP Ansor tersebut. Dirinya mengakui, jika akan menindaklanjuti
persoalan tersebut.
"Kami akan tindaklanjuti segera," ujar Grace, Senin (5/4) malam. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.