WahanaNews.co | Rencana pembangunan rumah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), berdampak signifikan pada harga tanah di sekitarnya.
Harga tanah di wilayah tersebut kini mulai naik. Tak tanggung-tanggung, kenaikan harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Camat Colomadu, Sriyono Budi Santoso mengatakan, harga tanah di Kecamatan Colomadu mengalami kenaikan usai pemerintah membeli lahan di area tersebut untuk jadikan rumah pensiun Jokowi.
"Pasca ada lahan di wilayah Colomadu dibeli untuk rumah Bapak Presiden, harga tanah merangkak naik," kata Sriyono, pada wartawan, Jumat (23/12/2022).
Berdasarkan keterangan Sriyono, kenaikan harga di Colomadu mencapai Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per meter persegi.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Adapun harga tanah di Colomadu sebelumnya berkisar Rp 8 juta hingga Rp 10 juta per meter persegi.
Namun, kini, harga tanah merangkak naik dari Rp 11 juta hingga Rp 13 juta per meter persegi.
"Harga tanah di sana (sekitar lahan Jokowi) sudah naik. Selain itu, ada beberapa orang yang mencari tanah di sana, bahkan ada yang tanyakan langsung ke saya," ujar Sriyono.
Luas tanah ribuan meter persegi
Sebelumnya, Jokowi dikabarkan akan mendapat hadiah berupa rumah dari negara usai tak lagi menjabat sebagai presiden.
Jokowi pun telah memilih lokasi tanah tempat rumah itu akan dibangun, yakni di Colomadu.
Sriyono mengatakan, pemerintah telah menjalin transaksi dengan pemilik tanah yang dipilih Jokowi di Blulukan, Colomadu, yaitu bos PO Rosalia Indah, Yustinus Soeroso.
Dia mengungkapkan, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) pun telah membeli tanah seluas 6.000 hingga 8.000 meter persegi untuk keperluan tersebut.
"Sekitar 6.000-8.000 meter persegi, namun sebetulnya luasnya lebih dari itu, sekitar 9.000 meter persegi," ucap Sriyono, Minggu (18/12/2022). [eta]