WahanaNews.co, Sumedang - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, menyampaikan bahwa akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Sumedang pada akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024, sebanyak 248 rumah mengalami kerusakan, dan 456 warga terpaksa mengungsi.
Setelah melakukan peninjauan terhadap dampak Gempa Sumedang di RSUD Sumedang pada hari Senin, Bey menyampaikan rinciannya.
Baca Juga:
Pemkab Rejang Lebong Kirim Bantuan Alat Berat Atasi Longsor di Lebong
Berdasarkan data yang diterimanya, tercatat 138 rumah mengalami kerusakan ringan, sementara 110 rumah mengalami kerusakan berat.
Sebanyak 456 warga dilaporkan harus mengungsi, dan terdapat 11 orang yang mengalami luka ringan, di mana dua di antaranya sedang menjalani perawatan di RSUD Sumedang dan RS Santosa Bandung.
"Menurut laporan ada 138 rumah rusak ringan, 110 rusak berat, dan 456 pengungsi. Korban jiwa tidak ada, hanya luka ringan 11 orang dan dua orang di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan Santosa Bandung, sisanya sudah pulang ke rumah masing-masing," kata Bey, melansir Antara, Selasa (2/1/2023).
Baca Juga:
Dinas PUPR Kota Tangerang Pastikan 12 Embung Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir
Di RSUD Sumedang, sebagai dampak dari gempa dengan kekuatan 4,8 magnitudo, sejumlah 108 pasien perlu dievakuasi. Evakuasi tersebut dilakukan dengan menempatkan 108 pasien di halaman depan RSUD Sumedang dan 45 pasien di halaman belakang.
Bey menegaskan bahwa meskipun dalam situasi evakuasi, para pasien tetap mendapatkan perawatan intensif. Keamanan dan ketenangan pasien menjadi prioritas utama dalam penanganan ini.
"Saat meninjau ke RSUD Sumedang, saya lihat penanganannya sudah baik yang utama adalah keselamatan dan ketenangan pasien, jadi dipindahkan dulu ke tempat yang aman, memang masih ada pasien di dalam tapi itu berada di bangunan yang aman," kata Bey.