WahanaNews.co | Polisi menduga terjadi ledakan
akibat kebocoran pipa gas yang menyebabkan empat korban menderita luka bakar
dalam insiden plafon dan tembok ambruk di Mal Margo City, Depok, pada Sabtu
(22/8/2021).
Hal
tersebut disampaikan oleh Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar, ketika
memaparkan hasil penyelidikan sementara oleh Tim Laboratorium Forensik
(Labfor), Minggu (22/8/2021).
Baca Juga:
RAPBD 2025 Kota Depok Rp4,625 Triliun Lebih
"Bisa
jadi, tetapi apinya tidak ada (saat kejadian)," ujar Imran kepada
wartawan.
Kendati
demikian, kepolisian masih belum menemukan informasi penyebab bocornya pipa gas
yang mengakibatkan lift barang jatuh hingga plafon dan tembok bangunan ambruk.
Imran
menyebut, petugas masih melakukan penyelidikan lanjutan sekaligus olah
tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian.
Baca Juga:
"Pertengkaran” Supian Suri dengan Pradi Supriatna Gegara Pilkada Kota Depok
"Jadi
keterangan Labfor itu, gas itu memenuhi satu ruangan padat, nah ini masih
diselidiki Labfor, apa pemicunya. Karena gas itu bocor, karena pasti ada pemicunya, ini
yang belum ditemukan," kata Imran.
Saat
ini, lanjut Imran, 11 korban luka dalam peristiwa tersebut sudah mendapatkan
perawatan di Rumah Sakit (RS) Universitas Indonesia dan RS Bunda Margonda.
Dua
orang korban sudah diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan, sedangkan
satu korban meninggal dunia pada Minggu (22/8/2021)
dini hari.
"Korban
11 orang. Satu di antaranya meninggal, dua sudah pulang. (Luka bakar) empat
orang," ucap Imran.
Sebelumnya,
Empat orang mengalami luka bakar dalam insiden ambruknya plafon dan tembok mal
Margo City, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (21/8/2021) sore,
sekitar pukul 16.30 WIB.
Kejadian
tersebut disebabkan lift barang yang terjatuh dari lantai 3.
Lift
barang yang jatuh itu juga menimbulkan dentuman keras hingga terdengar seperti
ledakan.
Direktur
Rumah Sakit Bunda Margonda, Imelda Rachmawati, menjelaskan, terdapat delapan
korban yang dievakuasi dan dibawa ke tempatnya.
Satu di
antaranya seorang ibu hamil yang mengalami luka ringan dan sudah diperbolehkan
pulang.
Sementara
empat orang lainnya luka bakar di bagian lengan dan wajah.
"Satu
orang sudah pulang, pengunjung ibu hamil. Empat orang luka bakar sekitar 22
sampai 27 persen," kata Imelda, Sabtu (21/8/2021)
malam.
Menurut
Imelda, keempat korban luka bakar tersebut diduga terkena kobaran api dalam
peristiwa itu.
Dia
menyebutkan, para korban kemungkinan harus menjalani perawatan akibat luka
bakar cukup serius yang dialami.
"Empat
orang yang memang kondisinya cukup berat dan indikasi untuk dirawat," kata
dia.
Sementara
itu, tiga korban lainnya diduga mengalami luka dalam karena jatuh dan tertimpa
material.
Mereka
kini masih diobservasi dan menunggu hasil CT scan, karena mengeluhkan sakit di
kepala.
"Kalau
yang observasi tunggu hasil CT scan, karena tertimpa benda, kemudian jatuh.
Kakinya luka, kepalanya pusing, kami tunggu hasil CT scan dulu," ujar dia.
Belum diketahui
pasti sumber api yang menyebabkan adanya korban luka bakar dalam tersebut. [dhn]