WahanaNews.co | Sebuah video yang memperlihat sekelompok siswi melakukan penganiayaan terhadap seorang siswa viral di media sosial.
Siswi yang melakukan pemukulan diketahui merupakan siswi SMA Negeri 2 Wangi-wangi di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca Juga:
Mendorong Pengembangan Pariwisata di Laonti: Strategi Peningkatan PAD Sultra
Sedangkan siswa korban persekusi dari SMA Negeri 1 Wangi-wangi.
Video yang berdurasi sekitar 31 menit tersebut dibagikan sejumlah akun Facebook.
Satu di antaranya diunggah sejumlah akun Facebook di grup Wakatobi Online.
Baca Juga:
BMKG Sultra: Waspadai Cuaca Ekstrem Hingga 4 Januari 2023
“Usut tuntas masalah pengeroyokan dan penganiayaan ini yang dilakukan oleh siswi SMA 2 Wangiwangi mencoreng nama baik almamater. Tidak berperikemanusiaan,” tulis pengunggah video di grup tersebut.
Ada 6 cuplikan video viral yang diunggah menyertai posting-an tersebut.
Sebanyak 3 di antaranya menunjukkan detik-detik aksi bullying yang dilakukan sekelompok siswi perempuan yang diduga dari SMA 2 Wangiwangi terhadap seorang siswa laki-laki.
Siswa pria tersebut diduga berasal dari sekolah yang sama dan merupakan adik kelas sekelompok pelajar wanita tersebut.
Sedangkan, video lainnya menunjukkan wajah pelaku yang “merayakan” tindakan tersebut disebuah gazebo.
Di salah satu video, tampak dua siswi yang mengenakan seragam olahraga berwarna biru mengeroyok seorang siswa pria yang mengenakan kaos berwarna hitam dan celana olahraga sekolah.
Salah seorang pelaku yang mengenakan jilbab hitam tampak memukul korban pada bagian kepala berkali-kali.
Suara pukulan demi pukulan di bagian kepala tersebut bahkan terdengar jelas dari rekaman video itu.
Awalnya, siswi tersebut memukuli siswa laki-laki itu sembari berjongkok.
Siswa yang dipukuli hanya tertunduk dan terlihat berusaha menutupi bagian wajahnya.
Seorang siswi perempuan lainnya tampak menendang dan menginjak-nginjak korban hingga terlentang.
Sedangkan, pelaku yang satunya terus memukuli bagian kepala korban, selanjutnya ikut menendang dan menginjak-nginjak korban.
Aksi bullying tersebut diiringi sorak-sorai dan teriakan sekelompok perempuan yang merekam dan menyaksikan perbuatan tak pantas itu.
“Anaknya orang itu, Wa Ta***,” teriak salah satu remaja dalam rekaman video tersebut.
Pada rekaman video kedua, tampak dua siswi yang mengenakan seragam olahraga berwarna biru terlihat menginjak-injak korban.
Pada bagian punggung kaos lengan panjang tersebut bertuliskan SMA Negeri 2 Wangiwangi.
Saat dua pelaku menendang dan menginjak-injak korban, seorang siswi lainnya yang mengenakan baju olahraga berwarna kuning juga datang dan ikut menganiaya korban.
Tindakan bulyying tersebut diikuti suara cekikikan perempuan.
“Asyik,” teriak salah seorang wanita dalam video viral itu.
Sedangkan, pada video selanjutnya tampak penganiayaan dan pengeroyokan secara dekat.
Dalam video tersebut, seorang wanita menjambak rambut korban selanjutnya memukuli wajahnya berkali-kali.
“Tapi masalahnya toh besok bicaramu ini kamu bawa-bawa namaku,” kata pelaku dalam rekaman video itu, sembari terus menerus memukuli korban dilanjutkan menendang dan kembali menginjak-injak korban.
Tindakan itupun diiringi suara sorak-sorai siswi lainnya dalam rekaman video tersebut.
Pada bagian video lainnya, tampak sejumlah pelaku sedang beristirahat dan “merayakan” tindakan tak terpuji itu di sebuah gazebo rumah.
“Ini para pelaku, ini juga yang di sana,” kata perekam video, diiringi derai tawa.
“Enaknya kalo habis baku pukul ee Iz*, adakah Fa*** ihhi,” ujar perekam dalam video terpisah.
“Belum sakit ini, belum lecet, kasian juga kakiku masih aduh,” jelasnya lagi.
Tampak dalam video tersebut sejumlah siswi bersender di dalam gazebo, beberapa lainnya tampak tidur-tiduran.
Sejumlah perempuan dalam video tersebut juga terlihat menikmati minuman dingin berwarna orange.
Respons Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra
Sementara itu, Kepala Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Masidi, buka suara soal video viral tersebut.
“Saya tegaskan kepada pihak SMA Negeri 1 Wangi-wangi dan SMA Negeri 2 Wangi-wangi untuk mengambil tegas terhadap kejadian ini,” kata Masidi, Sabtu (23/10/2021).
Peristiwa persekusi tersebut terjadi ketika pelajaran sekolah sedang berlangsung.
Terlihat seorang siswi memegang rambut seorang siswa yang sedang duduk dan mengeluarkan kalimat.
Tak lama kemudian, siswi tersebut melakukan penganiayaan terhadap siswa tersebut.
Lalu diikuti siswi yang lainnya.
Beberapa siswa lainnya bukannya melerai, malah menonton dan merekamnya dengan ponselnya, sehingga video tersebut menjadi viral di media sosial.
Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra di Wakatobi kemudian melakukan upaya mediasi bersama dengan pihak sekolah SMA Negeri 1 Wangiwangi dan SMA Negeri 2 Wangiwangi.
“Saya berharap kejadian ini terjadi untuk yang terakhir kalinya, karena ini sangat menciderai pendidikan di Wakatobi,” ujar Masidi.
Masidi mengaku, peristiwa ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadi persekusi tersebut karena belum ada keterangan dari korban sendiri.
Sementara keluarga korban yang tidak terima dengan peristiwa persekusi tersebut langsung melaporkan ke kantor polisi terdekat. [qnt]