WahanaNews.co, Kota Depok – KPU dengan Kejari Kota Depok sosialisasi Pilkada Serentak 2024. Sudah beberapa seri acara KPU ini dengan pelbagai komponen masyarakat.
Baca Juga:
Pemprov Jateng Bentuk Posko Desk Pilkada Pantau Kerawanan dan Jaga Kondusifitas
Kali ini, gandeng Kejari, KPU Kota Depok ajak sejumlah organisasi kepemudaan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Kota Depok diskusikan "Peningkatan Pemahaman Hukum dan Optimalisasi Profesi Serta Organisasi Kepemudaan Pencegahan Hoaks, Kampanye Hitam untuk Kesuksesan Pilkada Kota Depok, Jumat (13/9/2024).
Kasi Intelijen Bidang Pembangunan, Kejari Kota Depok, Alfa Dera di Hotel Santika, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (13/9/2024). [WahanaNews.co / Hendrik Isnaini Raseukiy].
Baca Juga:
Masinton Pasaribu Polisikan Wakil Ketua DPRD Tapteng Soal Tuduhan Kancing Baju Copot
"Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Wall Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024, Kejaksaan berperan dalam menciptakan kondisi yang mendukung dan mengamankan pelaksanaan pembangunan, termasuk Pilkada ini," ujar Kasi Intelijen Bidang Pembangunan, Kejari Kota Depok, Alfa Dera di Hotel Santika, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (13/9/2024).
Sebut Alfa Dera, berita hoax dan kampanye hitam merupakan ancaman serius bagi keberhasilan Pilkada, maka dari itu, literasi digital, peran media, dan penegakan hukum yang tegas menjadi kunci untuk mencegah penyebaran hoax dan kampanye hitam.
"Penafasiranya, bohong berarti sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya oleh wartawan sebagai hal yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Fitnah berarti tuduhan tanpa dasar yang dilakukara sengaja dengan niat buruk, dan sadis berarti kejam dan tidak mengenal belas kasih," kata Alfa Dera.
Sebutnya, sejumlah regulasi berupa, undang-udang berkaitan pemilu, dan flat form digital, dan pers perlu menjadi acuan dalam demokrasi kepemiluan.
Panelis forum diskusi sosialisasi anti hoaks dan kampanye hitam KPU-Kejari Kota Depok bersama wartawan dan pemuda, di Hotel Santika, Kot Depok, Jawa Barat. (Kiri-Kana) Manto, Fikri Tamau, dan Alfa Dera, serta moderator, Jumat (13/9/2024). [WahanaNews.co / Hendrik Raseukiy].
Lain pihak, Kepala Diskominfo Kota Depok, Manto mengatakan .asyarakat yang termakan hoax dan kampanye hitam cenderung apatis, tingkat partisipasi dan kredibikitas pemilu menurun.
"Bahaya kampanye hitam dapat pilkada dipandang tidak adil atau dipenuhi kecurangan, penghancuran reputasi kandidat," ujar Manto.
Kemudian, Komisioner KPU Kota Depok, Fikri Tamau mengatakan, informasi bohong dapat menghancurkan reputasi kandidat yang difitnah, dan mengadu domba masyarakat dengan isu suku, agama, atau ras.
"Kampanye hitam mengalihkan perhatian dari perdebatan program yang semestinya dikampanyekan," sebut Fikri..
Lanjut, Tamau, masyarakat mesti menguji informasi dengan melakukan check and recheck tentang kebenaran informasi yang peroleh.
[Redaktur: Hendrik Isnaini Raseukiy]