WahanaNews.co | Ketua Organda Gunungkidul Hendry Adrianto mengkritisi adanya sejumlah SPBU di Jawa yang menerapkan pembatasan pembelian minyak jenis solar.
Oleh sebab itu, kondisi tersebut membuat pengusaha angkutan mengeluhkan langkanya bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.
Baca Juga:
Organda DIY Siapkan 600 Unit Armada untuk Penumpang Arus Mudik Lebaran
Diketahui, sejumlah SPBU melakukan pembatasan dalam penjualan kepada setiap armada angkutan.
Rata-rata membatasi pembelian maksimal Rp 200.000 sampai dengan Rp 300.000.
“Dari Jakarta sampai Wonosari butuh sekitar 450 liter, kalau pembelian dibatasi sangat menyulitkan,” kata Hendry, Minggu (3/4/2022).
Baca Juga:
Organda Bali Siagakan 245 Bus di Terminal Mengwi Jelang Mudik Lebaran
Kebijakan pembatasan ini menjadikan awak angkutan menjadi leih sering berhenti di SPBU. Mereka harus mengisi agar tangki terisi dan tidak terjadi kekosongan.
Kondisi ini juga berpengaruh terhadap filter solar menjadi cepat rusak dan butuh maintenance untuk perawatan.
“Kami belum bisa berpikir untuk menaikkan harga tiket. Tiket masih normal,” katanya.
Pengusaha angkutan berharap kebijakan pemerintah bisa mendukung kegiatan di masyarakat. Adanya pembatasan akan menyulitkan masyarakat, yang baru saja akan bangkit dari pandemi Covid-19.
Pengusaha angkutan juga menyambut baik kebijakan relaksasi terhadap pemudik yang hanya menerapkan syarat sudah divaksin. Hal ini diyakini akan menjadi angin segara bagi pelaku usaha jasa transportasi.
“Kami siap menyambut pemudik dan menyiapkan armada tambahan yang sudah lama dikandangkan,” katanya.
Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan Pertamina memastikan ketersediaan stok BBM jenis tertentu dan BBM subsidi.
"Menurut pantauan kami, penyaluran Solar subsidi di Jawa Tengah dan DIY normal, lancar, dan terkendali hingga saat ini," ujarnya.
Brasto menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menyalurkan Solar subsidi untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Jawa Tengah dan DIY sehingga konsumen tidak perlu khawatir.
Ketahanan stok produk Solar di Fuel Terminal di Jawa Tengah dan DIY mencapai hampir 16 hari. Angka tersebut belum termasuk stok di kilang maupun dalam pengantaran melalui kapal.
“Ada 754 SPBU di wilayah operasi kami yang ditetapkan untuk menerima alokasi penyaluran produk Solar, di antaranya 675 di Jawa Tengah dan 79 di DIY,” kata Brasto. [rin]