ĶWahanaNews.co | Masih ingat
Komunitas Mandiri dan Produktif (Komapro) ? Komunitas yang dulunya memulung sampah di pekan Batangtoru, Tapanuli Selatan.
Pengumpul sampah pasar untuk dijadikan pupuk kompos ini, kini telah menjelma menjadi pelaku bisnis mebel beromzet puluhan juta rupiah.
Baca Juga:
Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang, PTAR Tanam Ribuan Pohon dan Perluas Nursery
Dengan mengubah identitas ke bentuk yang lebih formal yakni Koperasi "Sarop Do Mulana", kumpulan anak-anak muda ini melakoni bisnis mebel dengan konsep creative reuse. Mereka sukses memproduksi furniture dari hasil recycle atau daur ulang.
Sungguh moment bersejarah saat PTAR menawari Komunitas Mandiri dan Produktif (Komapro), membuka usaha bisnis mebel yang berkelanjutan. Jika saat itu Julfikri cs enggan ataupun menolak, apa yang telah diraih saat ini kemungkinan hanya akan menjadi mimpi yang menyesakkan kalbu.
"Saat itu kita memang bingung. Pasalnya kita ngak ada basic dengan profesi tersebut. Konon lagi bisnis yang ditawarkan harus memiliki modal yang cukup," kata Zulfikri Harahap, Sekretaris Koperasi Sarop Do Mulana, saat disambangi di gudang pertukangan di Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru, Rabu (21/6/2023).
Baca Juga:
Mengembalikan Cahaya pada Mata dengan Operasi Katarak Gratis oleh Tambang Emas Martabe
Kebingungan berubah menjadi optimisme. Harapan membuncah seiring dengan dilatihnya anak-anak muda ini menjadi pengrajin handal. Pelatihan terfokus pada pemanfaatan palet kayu bekas dari pengiriman barang ekspedisi untuk operasional Tambang Emas Martabe. Subsidi bahan baku, alat pertukangan, serta fasilitas pendukung lainnya, melecut semangat pejuang-pejuang kehidupan ini. Tahun 2018 bisnis energi lama yang terbarukan dimulai.
Perlahan tapi pasti, dengan ketekunan dan kemauan, Komapro yang berubah kulit menjadi Koperasi Sarop Do Mulana berhasil menasbihkan diri menjadi pesulap handal. Palet yang dianggap sebagai limbah tambang diolah menjadi produk furniture baru bernilai jual tinggi.
Seiring dengan berjalannya waktu, bisnis mebel yang dilakon semakin berkembang. Produksi yang terus meningkat dan beragam berimbas pada terbukanya lapangan pekerjaan. Hingga saat ini, Koperasi Sarop Do Mulana telah mempekerjakan 11 karyawan termasuk admin.
"Alhamdulillah, dari tahun ke tahun produksi terus meningkat dan beragam," tukas Julfikri.
Dari pemulung hingga penampungan limbah, menjadi perjalanan hidup anggota Koperasi Sarop Do Mulana yang patut untuk direnungkan. Hasil tidak akan pernah menghianati usaha. Siapa saja yang memiliki keyakinan, melakukan dengan totalitas dan konsisten, akan memperoleh keberhasilan dan kesuksesan.
[Redaktur : Alpredo]