WahanaNews.co | Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto menyebutkan awal mula terjadi kecelakaan maut yang menimpa Bus Pariwisata PO Harapan Jaya yang terjadi pada Minggu (27/2).
Kecelakaan bermula saat iring-iringan bus pariwisata Harapan Jaya Baru menjemput wisatawan dari pabrik plastk. Bus itu bergerak dari arah barat menuju ke timur.
Baca Juga:
Polri Ungkap Tak Ada Indikasi, Sopir Mengerem Mobil saat Kecelakaan di Tol KM 58
Bus pariwisata berisi 43 orang tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung. Akibatnya, 5 orang meninggal dunia dan belasan lainnya terluka.
Saat sampai di perlintasan kereta api, bus pertama berhasil melintas. Selanjutnya, bus kedua bernomor polisi AG 7679 US berada di belakangnya.
Diduga sopir kurang memperhatikan situasi sehingga tidak mengetahui adanya Kereta Api Dhoho dari arah selatan menuju utara. Kecelakaanpun tidak terhindarkan. Saat kejadian, kata Kapolres, bus mengangkut 41 penumpang beserta sopir dan kernet.
Baca Juga:
Disatroni Polisi Buntut Kecelakaan di Tol Cikampek, Setiawan: Saya Kaget dan Gemetar!
“Bus satu sudah lolos kemudian bus kedua lewat. Karena mungkin sopirnya kurang konsentrasi sehingga KA dari arah Malang ke Surabaya menabrak bagian ekor bus,” kata Handono.
KA menabrak bagian belakang bus hingga terpelanting. Akibat kejadian tersebut, 4 korban meninggal di lokasi dan 1 korban meninggal di rumah sakit. Selain itu, 14 korban lainnya mengalami luka-luka.
“Empat orang meninggal dunia di tempat kemudian 1 lagi di RS. Jadi total meninggal ada 5. Kemudian yang luka-luka, baik ringan dan berat ada 14,” tuturnya.