WahanaNews.co | Dinding rumah kontrakan Marlina
Ronita (48) di Jalan M Jani, Gang Abdul Mutholib, RT 06 RW 03, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, kini
ditutup dengan batu bata putih (hebel) pasca-penyerangan terhadap dirinya
pada Senin (15/3/2021) malam.
Marlina
menyebutkan, tembok yang berbatasan dengan tetangganya masih berjarak sebelum
terjadi penyerangan.
Baca Juga:
Bimtek Panpel PON XXI 2024 Cabang Gulat Resmi Ditutup
Hal ini
menyusul tuduhan terhadap kucing milik Marlina yang disebut tetangganya buang
air besar (BAB) sembarangan.
"Dipasang
tembok itu Selasa (16/3/2021) pagi. Pas dipasang, ya
saya diam saja. Kan bukan urusan saya,"
ujar Marlina, saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/3/2021) sore.
Marlina
tak mengetahui pasti alasan penutupan tembok yang berbatasan dengan rumahnya.
Baca Juga:
Pasca Mall Ramayana Pringgan Ditutup, Pedagang Kecil Menjerit Karena Omset Turun Hingga 85 %
Namun,
ia menduga agar kucing-kucing miliknya tak melompat ke area rumah tetangganya.
"Setelah
kejadian, disuruh pasang kawat sama yang punya kontrakan. Katanya, biar enggak kenapa-kenapa. Tapi belum sempat
dipasang, eh kejadian ditutup temboknya," kata Marlina.
Tembok
tersebut berukuran panjang sekitar 2-5 meter dan tinggi setengah meter.
Marlina
mengatakan, ia tak mengambil pusing penutupan tembok yang berbatasan dengan
rumah kontrakannya.
Sebelumnya,
Marlina mengalami penyerangan oleh tetangganya gara-gara kucingnya dituduh BAB
di rumah sang tetangga.
Ia
didorong hingga hampir terjatuh dan kaca rumahnya pecah akibat ditendang oleh
tetangganya.
"Mereka
nuduh kucing saya pup di rumahnya. Kan yang melihara kucing bukan saya aja.
Katanya kucing saya pup di rumahnya.
Masa gara-gara binatang, saya enggak
akur sama tetangga," kata Marlina, saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/3/2021) sore.
Marlina
menyebutkan, peristiwa penyerangan itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, ia sedang berada sendiri
di rumah.
"Suami
saya sedang enggak di rumah, pas
bangun tidur anak saya enggak di
rumah, dia lagi keluar sama temannya, ngopi," tambah Marlina.
Kemudian,
Marlina mendengar ada suara orang yang melompat ke halaman rumahnya.
Ia
kemudian mengintip dari balik jendela, lantaran pintu rumahnya dikunci dari luar.
"Mereka
teriak, 'Woi, keluar lu", kayak
gitu. Dia bilang kotoran kucingnya kebauan sampai sini," ujar Marlina.
Tetangganya itu,
seorang pria paruh baya dan anaknya yang berusia remaja, sudah berada di depan pintu
rumahnya.
Kemudian,
pria itu langsung berteriak dan juga menunjuk-nunjuk ke arah Marlina dengan
jari.
"Bapak
itu di depan saya, si anak datang tiba-tiba langsung nendang jendela (bagian
bawah), yang pecah atas," ujar Marlina.
Peristiwa
pemecahan kaca rumahnya sempat terekam lewat ponselnya. Detik-detik Marlina
didorong hingga hampir terjatuh juga terekam, tetapi akhirnya terhenti.
"Tapi
itu udah enggak ada di rekaman,
karena HP saya sudah ditarik dia," tambah Marlina.
Ia juga
diteriaki dengan kata-kata binatang dan diminta menghapus video oleh anak itu.
Anak itu kemudian membanting ponsel milik Marlina.
Dari
video yang diterima wartawan, pria paruh baya tersebut sempat
bilang, "Ngontrak di sini jangan banyak
lagu."
"Dari sini baunya (kotoran kucing) ke
mana-mana, Bu. Saya masih tahan aja," ujar pria tersebut.
Hingga
saat ini, ia mempertimbangkan diri untuk melaporkan peristiwa penyerangannya ke
pihak kepolisian.
Marlina
dan keluarganya masih menunggu iktikad baik dari tetangganya dan pihak RT untuk
menyelesaikan perihal penyerangan yang dialaminya.
"Penginnya selesai baik-baik aja. Tapi ada konsekuensi juga sih. Kalau berat hati, bisa kita
laporkan ke polisi. Kita butuh tanggung jawab buat kerusakan rumah," tambah
Marlina. [dhn]