"Kalau menggunakan combine harga jual gabah basah mencapai Rp. 4.500, tapi kalau pakai manual hanya Rp. 4.200. Ditambah biayanya menggunakan combine lebih hemat, efektif dan menguntungkan," ungkapnya.
Terakhir ia mengucapkan terima asih pasalnya untuk panen tahun sekarang lebih menguntungkan bagi para petani di wilayahnya.
Baca Juga:
Warga Sumedang Makan Bersama di Jalan yang Baru Diperbaiki Setelah 10 Tahun Rusak
"Alhamdulilah hama tidak ada, air pun stabil sehingga hasil panen menggembirakan, cukup untuk panen raya se-Kabupaten Sumedang. Saya berani jamin Pak Bupati," katanya.
Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mengatakan, Pemerintah Daerah membantu pengadaan mesin untuk panen berupa combine harvest untuk merontokkan padi sekaligus bisa mengeringkan.
"Ini sangat dirasakan sekali manfaatnya karena bisa cepat melakukan perontokan padi dan hasilnya padi cepat menjadi kering. Jadi lebih efektif dan efisien," kata Bupati
Baca Juga:
Dukung Suksesnya Pilkada Tahun 2024, PLN UP3 Sumedang Pastikan Listrik Aman Dan Andal
Menurutnya, mekanisasi di sektor pertanian sangat membantu aktifitas para petani di lapangan sekaligus meningkatkan produksi pertanian.
"Dengan cara panen seperti ini, akan meningkatkan produksi pertaniannya demi kesejahteraan petani. Untuk penangkal hamanya disini pun ditangani secara alami yakni dengan Burung Koreak yang suka memangsa hama-hama di sawah," tuturnya.
Ia pun berjanji akan terus memperhatikan para petani dimulai dari hulu sampai hilir nya mulai dari penyediaan irigasi, penanaman, pengolahan pasca panen, bahkan off-takernya.