WahanaNews.co | Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan tebing di
sekitar Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, memang telah mengalami keretakan, jauh sebelum longsor terjadi pada
Minggu (14/2/2021).
Hal itu diketahuinya berdasarkan
laporan Dandim dan Bupati setempat.
Baca Juga:
128.804 Pelanggan di Jawa Barat yang Terdampak Bencana Banjir dan Tanah Longsor Telah Dapat Akses Listrik Kembali
Ia menyebut warga juga sudah
diperingatkan soal keretakan tebing tersebut. Masyarakat lalu diminta mengungsi
sementara.
"Saya dapat informasi dari Pak
Bupati Nganjuk dan Pak Dandim, bahwa sepertinya juga sudah disampaikan pada
masyarakat di sini ada retakan tanah yang di atas, jadi memang sudah ada warning," kata Khofifah saat
meninjau lokasi longsor, Senin (15/2/2021).
Ia menyebut faktor cuaca hujan dengan
intensitas yang tinggi mengguyur Nganjuk. Hal itulah yang kemudian diduga
memicu terjadinya longsor.
Baca Juga:
Pencarian Korban Longsor di Karo Berakhir Duka, 10 Warga Ditemukan Tewas
"Hujannya cukup tinggi
intensitasnya dan akhirnya terjadilah longsor," ucapnya.
Berdasarkan catatan Pemkab Nganjuk,
dari jumlah 20-an korban hilang, sebanyak 12 orang telah ditemukan, 2 di
antaranya selamat meski luka berat, sedangkan 10 orang lainnya meninggal dunia.
"Kita semua menyampaikan duka
cita yang mendalam kepada keluarga korban meninggal dari bencana longsor ini,"
ucapnya.