WAHANANEWS.CO, Jakarta - Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem mendatangkan tim khusus dari China untuk membantu pencarian korban banjir bandang yang diduga masih tertimbun lumpur dalam jumlah signifikan di sejumlah wilayah Aceh, akhir November lalu.
Mualem menjelaskan bahwa lima orang anggota tim tersebut membawa perangkat khusus untuk mendeteksi keberadaan mayat di dalam timbunan lumpur.
Baca Juga:
Kemenkes: 31 RS dan 156 Puskesmas di Sumatra Terdampak Banjir Bandang, Pelayanan Tetap Diupayakan
“Mereka punya alat mendeteksi mayat dalam lumpur. Ini sangat membantu” kata Mualem, Sabtu (6/12/2025).
Menurut Mualem, wilayah yang paling membutuhkan dukungan alat tersebut adalah Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang karena masih terdapat korban yang belum ditemukan.
“Lumpur itu sampai pinggang, jadi mereka ada alat untuk membantu kita,” ujarnya.
Baca Juga:
Alien Mus Nilai Saling Menyalahkan Tidak Etis Saat Tanggapi Banjir Bandang Sumatera
Sebelumnya, Mualem memaparkan kondisi lapangan yang disebutnya sangat berat karena terdapat kampung-kampung yang hilang terseret banjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan sebagian Bireuen.
Untuk mempercepat distribusi bantuan, Gubernur menginstruksikan pemindahan arus pengambilan logistik dari Banda Aceh ke Krueng Geukueh dan Bandara Malikussaleh agar lebih dekat dengan wilayah terdampak.
Selain itu, pemenuhan kebutuhan tenda dan air bersih diminta dilakukan segera karena masih sangat kurang di banyak titik pengungsian.
Pada Jumat (5/12/2025) malam, data sementara bencana Aceh mencatat 349 korban meninggal dunia, 92 orang hilang, dan sebanyak 842 titik pengungsian yang menampung 194.233 KK atau 775.346 jiwa.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]