WAHANANEWS.CO, Tapanuli Tengah - Calon Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, resmi melaporkan Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng), Camelia Neneng, ke Polda Sumatera Utara.
Camelia dituduh menyebarkan berita bohong atau hoaks setelah mengklaim bahwa Masinton menarik kerah bajunya hingga kancing bajunya terlepas.
Baca Juga:
Sempat "Dibegal" KPU Tapteng, Peluang Masinton-Mahmud Ikuti Kontestasi Pilkada 2024 Terbuka Kembali
Joko Pranata Situmeang, yang merupakan penasihat hukum untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Masinton Pasaribu - Mahmud Efendi (MAMA), menyatakan bahwa bukan hanya Camelia Neneng yang dilaporkan, tetapi juga anggota DPRD Tapanuli Tengah, Ari Mitara Halawa.
"Hari ini, kami resmi melaporkan Bapak Ari Mitara Halawa dan Ibu Camelia Neneng karena kami menduga mereka telah menyebarkan berita bohong yang merusak nama baik Masinton Pasaribu, yang saat ini mencalonkan diri sebagai Bupati Tapanuli Tengah," ujar Joko, Selasa (8/10/2024).
Joko menjelaskan bahwa informasi yang tersebar di media tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Ia mengeklaim bahwa kejadian tersebut sengaja dibesar-besarkan sehingga merugikan kliennya.
Baca Juga:
KPU Tapanuli Tengah Tolak Pendaftaran, Masinton Pasaribu: Aturan Tidak Jelas!
"Berita itu kami duga sengaja didramatisir. Katanya kerah baju ditarik sampai kancing copot, padahal di sana ada banyak saksi yang melihat. Tidak ada kancing yang copot. Itulah sebabnya kami melaporkan ibu Neneng," jelas Joko.
Selain itu, Joko juga menuduh bahwa tindakan tersebut merupakan ‘akting’ yang disengaja untuk menciptakan drama.
Menurutnya, saat kejadian ada banyak saksi, termasuk Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon.
"Aktingnya kurang rapi karena di lokasi ada Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Pak Rapidin Simbolon, Ibu Sorta Siahaan, Ibu Sarma Hutajulu, Disman Sihombing, Dennis Simalango, dan lainnya. Tapi kok bisa ya katanya kancing baju copot, lalu orangnya opname. Sudahlah, hentikan semua sandiwara itu," ujar Joko.
Sebagai catatan, Camelia Neneng sebelumnya telah melaporkan Masinton Pasaribu ke Polrestabes Medan atas dugaan penganiayaan, dengan tuduhan bahwa kerah bajunya ditarik hingga kancingnya copot.
Camelia juga sempat menjalani pemeriksaan medis di RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Peristiwa ini terjadi setelah kader PDI Perjuangan menyelesaikan Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDIP Sumut di Hotel Adimulia Medan pada Minggu (6/10/2024).
Setelah rapat, Camelia dan sejumlah kader PDI Perjuangan pergi ke tempat kuliner di Jalan Iskandar Muda untuk makan durian.
Masinton, yang juga berada di sana, kemudian memanggil Camelia dan beberapa kader lainnya, menuduh mereka tidak mendukung pencalonannya sebagai Bupati Tapanuli Tengah.
"Ibu Camelia didatangi Pak Masinton sambil bertanya kenapa kau tidak tegak lurus dengan perintah partai. Buka bajumu itu kalau kau tak mau tegak lurus kata Pak Masinton sambil mencengkeram bajunya Bu Camelia sampai putus kancing baju itu. Saat kerah bajunya ditarik, ibu Camelia langsung histeris dan menangis," kata Ari Mitara Halawa yang merupakan kader PDI Perjuangan.
Terpisah, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Aswan Jaya mengatakan sikap Camelia terlalu berlebihan.
Tuduhan bahwa Masinton menarik baju Camelia sehingga lepas kancing bajunya merupakan laporan yang tidak benar dan tidak sesuai dengan peristiwa yang sebenarnya.
"Peristiwa itu hanya sebuah dialog antar sesama kader dan bersifat internal yang diikuti oleh beberapa pimpinan DPD partai di sela-sela acara Rakerdasus DPD PDI Perjuangan Sumut. Menurut kami itu hal wajar di dalam tubuh organisasi, apalagi di tengah situasi politik yang sedang menghangat terutama pilkada di Sumut dan Tapteng," sebutnya.
Aswan menambahkan saat kejadian Masinton Pasaribu menegaskan agar seluruh kader PDI Perjuangan di Tapteng agar solid tegak lurus dengan keputusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sebab dalam menghadapi pilkada tidak boleh ada yang mendukung Paslon lain.
"Saudara Masinton menyatakan seluruh kader harus tegak luruh atas perintah partai, siapapun yang tidak tunduk terhadap perintah partai harus melepas baju partai sambil menunjuk gambar partai di baju partai yang dikenakan Camelia, dan saat itu Camelia memang tidak mengancing baju bagian atasnya, jadi tidak ada kancing yang sampai copot, terlalu mendramatisir dia itu," ungkap Aswan Jaya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]