WahanaNews.co, Medan - Wali Kota Medan Bobby Nasution masih menanti rencana investasi dari artis Raffi Ahmad untuk Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo. Investasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan Medan Zoo.
"Kami mencoba untuk memperbaiki pengelolaan di Medan Zoo setelah mendapatkan informasi tentang kendala dalam kerjasama yang terjadi sebelumnya," ujar Bobby Nasution, Kamis (9/11/2023).
Baca Juga:
WWS: Tak Hanya 5 Harimau, Kuda dan Beruang Penghuni Medan Zoo Juga Mati
Bobby menjelaskan bahwa investasi dari Raffi Ahmad di Medan Zoo sempat mengalami kendala.
Namun hingga saat ini, Raffi Ahmad belum menyatakan secara resmi bahwa ia membatalkan rencana investasinya di Medan Zoo.
"Sejauh ini belum mengatakan batal, tinggal waktunya saja. Memang kami terus mendorong, Aa Raffi janji pokoknya tahun ini bisa dibangun ini kita kejar terus. Yang pasti belum ada mengatakan batal untuk investasi. Tinggal tahapannya negosiasi, tahap pertama tahap kedua ini lagi didiskusikan," ungkapnya, melansir CNN Indonesia.
Baca Juga:
Harimau di Medan Zoo Mati Lagi, Bobby: Sudah Tua dan Sakit-sakitan
Tak hanya dengan Raffi Ahmad, Bobby Nasution mengaku saat ini masih menjalin kerjasama dengan pihak Taman Safari untuk pengelolaan Medan Zoo agar semakin baik.
"Kita coba kemarin dengan Raffi, kita follow up, kita coba juga dengan Taman Safari, kita coba kerjasama untuk bisa betul betul pengelolaannya yang lebih baik lagi ke depannya," bebernya.
Pada Senin (6/11/2023), ditemukan bahwa Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) bernama Erha di Medan Zoo (Kebun Binatang Medan) telah meninggal. Satwa langka ini diduga mengalami sakit selama beberapa hari terakhir dan menolak untuk makan.
Erha, harimau Sumatera, merupakan hasil perkawinan antara Harimau Sumatera Anhar dan Harimau Sumatera Manis.
Ia lahir di Medan Zoo pada tanggal 18 Oktober 2012. Meskipun telah berusia 11 tahun sejak kelahirannya, Erha belum pernah mengalami proses perkawinan.
Rahudman Harahap, mantan Wali Kota Medan, segera mendatangi lokasi setelah mendapatkan informasi tentang kematian Erha.
Dia terlihat kesal ketika melihat bahwa gembok pintu akses ke bagian belakang kandang di Medan Zoo hanya bisa dibuka dengan menggunakan batu.
"Dulu kan sudah ku bikin bagus ini. Kenapa jadi begini. Ada-ada saja kalian," ujar Rahudman kesal.
Rahudman kenal betul dengan harimau itu. Lantaran, harimau jantan 11 tahun yang mati dinamai dengan Erha, akronim namanya.
"Harimau ini lahir saat saya menjabat sebagai Wali Kota Medan. Makanya saya ingat," ungkapnya.
Rahudman juga mengkritisi Medan Zoo yang tidak terawat seperti terbengkalai. Berbagai fasilitas rusak. Banyak kandang satwa yang kosong. Kandang yang ada juga jauh dari prinsip kesejahteraan satwa atau Animal Welfare.
"Saya prihatin melihat kondisi kebun binatang hari ini. Saya minta perhatian khusus dari Pemko," tegas Rahudman.
Rahudman mencatat masa ketika Medan Zoo berada dalam keadaan baik. Pengunjung tidak hanya datang selama akhir pekan, tetapi juga pada hari-hari biasa.
Dia menekankan bahwa perbaikan Medan Zoo harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, dan Pemerintah Kota Medan harus bertanggung jawab.
"Sayangnya kepada Pak Wali Kota, ini perlu mendapat perhatian khusus. Karena ini merupakan kebanggaan kita," katanya.
Rahudman juga mengingatkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut. Dia mendesak BBKSDA untuk memperhatikan keadaan Medan Zoo sebagai lembaga konservasi.
"Kepada BBKSDA, penting untuk memberikan perhatian pada ini. Jangan menunggu ada masalah baru memberikan perhatian. Mari membantu pemerintah kota. Lakukan langkah-langkah terbaik untuk ini," ujarnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]