WahanaNews.co | Seorang jemaah haji dari kloter 41 meninggal dunia karena sakit jantung dan tidak dibawa ke Indonesia melainkan sesuai kebijakan pemerintah setempat dimakamkan di Madinah.
"Haji itu bernama Dedi Hamin 59 tahun asal Desa Cibodas, Cikajang dan dimakamkan di Madinah," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut, Jawa Barat, Cece Hidayat, kepada Antara.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Gorontalo Sambut Kedatangan Kloter 12 Haji 2024
Ia menuturkan, Kemenag mendapatkan laporan adanya seorang haji yang meninggal dunia di Raudhoh, kompleks Masjid Nabawi Madinah, Arab Saudi, Rabu (3/8/2022).
Kabar duka dan dimakamkan di negara itu, kata dia, diberitahukan kepada keluarganya di Kabupaten Garut, dengan dugaan diberitahukan karena sakit jantung.
"Iya satu orang meninggal di Madinah karena sakit jantung," katanya.
Baca Juga:
Jemaah Haji Meninggal Tembus 1.000 Akibat Cuaca Panas Mendidih di Arab
Ia menambahkan, sebelumnya telah merasakan tidak enak badan, kemungkinan karena tergesa-gesa lalu sesak dan akhirnya meninggal dunia.
"Dari hotel itu mungkin terburu-buru, jalan cepat, jadi memacu jantung untuk bekerja keras, ketika antre di Raudhoh tiba-tiba dan langsung meninggal dunia di lokasi," katanya.
Ia menambahkan, selain ada yang meninggal dunia, ada juga seorang haji asal Garut yang sakit jantung dan belum bisa pulang karena harus mendapatkan perawatan medis di Madinah.
Kondisinya saat ini, kata dia, sudah mulai membaik menunggu pelaksanaan jadwal pulang ke Indonesia.
"Saat ini penanganannya sudah selesai, tinggal menunggu kepulangan dari sana ke Garut," katanya.
Kemenag Garut mencatat masih ada 60 orang yang masih berada di Arab Saudi menunggu jadwal pemulangan pada 10 Agustus 2022.
Ia menambahkan, selain ada yang meninggal dunia, ada juga seorang haji asal Garut yang sakit jantung dan belum bisa pulang karena harus mendapatkan perawatan medis di Madinah.
Kondisinya saat ini, kata dia, sudah mulai membaik menunggu pelaksanaan jadwal pulang ke Indonesia.
"Saat ini penanganannya sudah selesai, tinggal menunggu kepulangan dari sana ke Garut," katanya.
Kemenag Garut mencatat masih ada 60 orang yang masih berada di Arab Saudi menunggu jadwal pemulangan pada 10 Agustus 2022. [gun]