WahanaNews.co | Sebanyak 9 tenaga kesehatan (nakes) korban kekerasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, saat ini menjalani pemulihan trauma dan pengobatan.
"Sudah dievakuasi ke Jayapura dan semuanya saat ini sedang dalam penanganan medis dan psikis untuk trauma yang dialami," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Papua, dr Donald Aronggear, Minggu (19/9).
Baca Juga:
Diduga Ditembak KKB di Puncak, Dua Tukang Ojek Dilaporkan Tewas
Dia mengatakan nakes tersebut di antaranya Restu Pamanggi, Marselinus Ola Attanila, Manuel Abi, Martinus Deni Satya, Lukas Luji, Patra, Siti Khodijah, Katrianti Tandila, dan Christina Sampetonapa. Mereka bertugas di Puskesmas Distrik Kiwirok.
"Kondisi Restu Pamanggi yang mengalami fraktur di bagian tangan sudah dioperasi dan sedang dalam proses pemulihan secara medis seraya menjalani pemeriksaan psikis untuk pemulihan secara mental," jelasnya.
Sedangkan jenazah suster Gabriela Meilani yang wafat dalam peristiwa penyerangan tersebut sudah dievakuasi dari jurang dan ditempatkan di lokasi perlindungan terdekat di Kiwirok.
Baca Juga:
Kapolri Apresiasi Anggota Brimob yang Berhasil Bebaskan Pilot Susi Air Korban Penyanderaan KKB
"Proses evakuasi jenazah oleh helikopter TNI terkendala oleh cuaca yang kurang baik serta adana penembakan," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Donald mengungkapkan, seluruh pelayanan kesehatan di wilayah Kiwirok, Oksibil, dan Pegunungan Bintang saat ini dihentikan sementara karena situasi yang belum sepenuhnya terkendali.
"Pelayanan kesehatan dihentikan seraya menunggu jaminan keamanan dari pemerintah untuk para tenaga kesehatan yang bertugas," jelasnya.
IDI Papua, kata dia, telah mengirimkan surat pada Gubernur Papua untuk meminta jaminan keamanan dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat, namun hingga saat ini belum mendapat tanggapan.
“Kami meminta pada seluruh pihak untuk memberikan privasi bagi para tenaga kesehatan yang menjadi korban penyerangan tersebut karena masih mengalami trauma,” ungkapnya.
IDI Papua juga menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kerja sama dari TNI-Polri di Papua yang telah membantu mengevakuasi hingga menyediakan fasilitas transportasi bagi para korban.
“Kami berharap agar segera ada jawaban dari pemerintah provinsi dan pusat untuk penanganan masalah ini, supaya aktivitas melayani masyarakat terutama di wilayah pedalaman bisa segera dilanjutkan dan masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan segera bisa ditangani,” tutup Donald. [dhn]