WahanaNews.co | Pentolan
Front Pembela Islam (FPI),
Rizieq Shihab,
berencana menggelar safari dakwah ke sejumlah daerah di Indonesia, termasuk
Makassar, Sulawesi Selatan. Rizieq berkeliling daerah dalam rangka syiar agama.
"Yang jelas targetnya itu akan keliling Indonesia, sambil
membaca suasana kan. Sementara
data-data rencana mulai dari Jawa barat, sampai Jawa Timur dan luar Jawa,
termasuk Makassar," kata Dewan Syuro FPI Sulawesi Selatan, Abu Thorib, kepada wartawan, Sabtu (21/11/2020).
Baca Juga:
Analis: Bebasnya Rizieq Bisa Jadi Bara Politik 2024
Safari dakwah Rizieq sudah dimulai di Megamendung, Jawa Barat,
beberapa waktu lalu. Namun, acara yang menimbulkan kerumunan di tengah pandemik
ini berbuntut pada pencopotan Kapolda Jawa Barat dan pemanggilan Gubernur Jawa
Barat,
Ridwan Kamil,
ke Bareskrim Polri untuk dimintai klarifikasi.
Bagaimana nasib rencana safari dakwah Rizieq di Makassar?
Abu mengatakan, jadwal rangkaian kunjungan Rizieq masih disusun
oleh FPI pusat. Jadwal bakal disesuaikan dengan kondisi di setiap daerah. Untuk
Makassar, sejauh ini belum ada jadwal resmi serta lokasi kegiatannya.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas Bersyarat, Apa Artinya?
"Bahasanya liat kondisi yang paling pantas, paling rapi
untuk dalam konfirmasi, dakwah dan tablig itu. Kita kan belajar menjadirahmantan lil alamain,"
kata Abu.
Sementara itu, saat
dikonfirmasi mengenai acara safari dakwah Rizieq Shihab, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana, menegaskan tidak akan mengizinkan kegiatan yang
memancing kerumunan. Sebab,
angka penyebaran Covid-19
di Sulsel maupun Makassar disebutnya masih tinggi.
"Makassar masih menjadi pusat episentrum sebaran.
Diprediksi akan terjadi kerumunan dan pelanggaran terhadap protokol
kesehatan," tegas Witnu kepada wartawan.
Witnu menyatakan, pihaknya saat ini fokus membantu pemerintah
dalam menangani dan mengendalikan penularan Covid-19, khususnya di Makassar.
"Patuh dan disiplin terhadap protkes menjadikan Kota
Makassar sehat, nyaman, aman," ujarnya.
Witnu menegaskan bahwa dampak kesehatan menjadi alasan mengapa
izin keramaian tidak diterbitkan.
"Keselamatan masyarakat menjadi hukum yang tertinggi di
masa pandemik saat ini," kata dia.
Selain itu, keamanan juga jadi pertimbangan. Kemungkinan ada
penolakan masyarakat terkait kunjungan Rizieq yang berpotensi menimbulkan
konflik.
"Saya akan lakukan penegakan hukum yang tegas bagi siapa
pun yang mengganggu keselamatan jiwa masyarakat Kota Makassar dengan didahului
tindakan pencegahan yang keras bagi yang melanggar protkes," ucapnya. [qnt]