WahanaNews.co | Para pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) bersama tokoh-tokoh agama di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah,
menggelar pertemuan terkait tragedi kemanusiaan di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, yang terjadi pada Jumat (27/11/2020).
Pertemuan yang berlangsung di Mapolres
Poso pada Sabtu (28/11/2020) itu dihadiri
Penjabat Bupati Poso, Arfan; Kapolres
Poso, AKBP Rentrix R Yusuf; Dandim Poso; Ketua MUI
Poso, Arifin Tuamaka; tokoh masyarakat, Hi Adnan Arsal; Ketua Klasis/Kristen Poso, Pdt Ratna Lagonda; Ketua PHDI Poso, I Nengah Pager; serta Ketua Forum Kerukunan Umat
Beragama Poso, Hi Yusuf Runa.
Baca Juga:
Biaya Perjalan Dinas Komisi IV DPRD, BPBD, Disdik Sulteng Habiskan Rp220 juta
Pada pertemuan itu, Kapolres Poso, AKBP Rentrix R Yusuf, mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan agar tidak
terjadi dampak di wilayah Kabupaten Poso, apalagi menghadapi Pilkada Serentak, 9 Desember 2020.
"Kiranya peran serta para tokoh
agama untuk menghimbau dan dapat memberikan kesejukan kepada masyarakat agar
tidak terpengaruh dengan kejadian yang terjadi di wilayah Sigi," ujar
Rentrix.
Pertemuan unsur Forkompimda dan para
tokoh agama di Poso itu juga menyepakati lima poin pernyataan sikap bersama, antara lain pemerintah daerah bersama Forkopimda dan seluruh
tokoh agama di Poso turut berbelasungkawa atas peristiwa yang terjadi di Sigi.
Baca Juga:
Mengapa Pejabat Sulteng Bergerombolan ke Jakarta ditengah Defisit APBD 2025
Selanjutnya, mengutuk keras tindakan
yang tidak berperikemanusiaan yang terjadi di Sigi, dan mendoakan semua
keluarga korban agar mereka mendapatkan penghiburan dan ketabahan dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Selain itu, mengajak
seluruh umat beragama tidak terprovokasi dengan informasi yang ada di media
sosial.
"Mari kita percayakan proses
penegakan hukum kepada aparat keamanan, dan bersama-sama kita bergandengan
tangan menciptakan Kamtibmas yang kondusif di wilayah Kabupaten Poso,"
demikian pernyataan sikap itu. [qnt]