WahanaNews.co | Nasib malang harus diterima Masitoh (32) seorang warga Karawang di Dusun Jati Boros 2, Desa Kertajaya, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Orang tua Masitoh, Sarni (62), mengatakan jika anaknya menderita gangguan jiwa setelah bekerja di Kuwait tahun 2007 lalu.
Baca Juga:
Mengaku Pengacara dan Pengusaha, Pria Ini Setubuhi dan Peras Puluhan TKW Hongkong
Waktu bekerja di Kuwait Masitoh oleh majikannya sempat dimasukan ke rumah sakit jiwa untuk diobati.
Namun karena tidak kunjung sembuh kemudian oleh majikannya dipulangkan ke Karawang.
"Iya setelah jadi TKW dan bekerja di Kuwait dia jadi begitu. Pertama datang tidak suka ngamuk, tapi kemudian jadi sering mengamuk," katanya.
Baca Juga:
Kesaksian Korban Penipuan Wowon Cs: Dilarang Pulang Kampung
Tak hanya itu, kakak ipar Itoh, Jono membenarkan keterangan Sarni. Oleh sebab itu, Masitoh terpaksa dipasung karena sudah membahayakan orang.
Pihak keluarga sudah berupaya menyembuhkan dengan cara berobat kampung, namun tidak ada perubahan. Untuk berobat ke rumah sakit pihak keluarga tidak sanggup karena sulit secara ekonomi.
"Solusinya dipasung dulu sambil berharap mendapat bantuan dari siapa saja yang mau membantu pengobatan Itoh," kata Jono.
Oleh sebab itu, Masitoh terpaksa dipasung oleh orang tuanya selama 15 tahun. Karena sering mengamuk dan merusak seluruh isi rumah jika sedang kumat.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial ( Dinsos) Karawang, Dyah Pallupi ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa pemasungan itu. Pemkab Karawang baru mengetahui peristiwa pemasungan tahun 2021 lalu.
Kemudian pihak Pemkab Karawang menawarkan bantuan untuk membawa Masitoh ke rumah sakit jiwa Marzoeki Mahdi di Bogor.
"Saat itu keluarga menolak kalau dibawa ke Bogor. Padahal semua biaya ditanggung pemerintah. Kalau di Karawang belum ada rumah sakit jiwa," katanya.
Menurut Dyah, meski menolak untuk dirawat dirumah sakit namun Pemkab Karawang melalui Dinas Kesehatan secara rutin memberikan obat untuk Masitoh. Upaya Pemkab Karawang membujuk Masitoh berobat ke rumah Sakit Jiwa di Bogor akhirnya berhasil.
"Baru kemarin keluarga setuju Masitoh berobat ke Bogor. Padahal kita sudah 2021 lalu meminta Masitoh berobat ke Bogor," katanya.
Dyah mengatakan, Masitoh saat ini sudah tidak rantai lagi. Kamis (23/2) siang ini akan langsung dibawa ke bogor untuk diobati.
"Sudah dilepas rantainya dan sekarang didampingi dokter agar tidak mengamuk di jalan," pungkasnya.
Korban pemasungan dengan cara dirantai, Masitoh, akhirnya dilepas setelah akan berobat ke rumah sakit jiwa. [bay]